Bali Batal Tuan Rumah AWBG 2023, soal Dana Tidak Cair dari Pusat dan Israel Mencuat
Sports | 5 Juli 2023, 14:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah Bali menarik diri sebagai tuan rumah gelaran ANOC World Beach Games (AWBG) 2023, soal dana yang tidak turun dari pusat dan kontingen Israel mencuat.
World Beach Games (WBG) sedianya dijadwalkan berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023, dan dibatalkan mendadak sebulan jelang pembukaan. Sementara persiapan terbaru dari WBG, bulan lalu panitia lokal (LOC) sudah membuka program perekrutan sukarelawan untuk membantu kelancaran ajang yang diikuti 1.500 atlet dari 130 negara tersebut.
Menurut pengamat olahraga Fritz Simanjuntak, ada beberapa poin yang membuat pembatalan WBG menjadi masuk akal. Salah satunya soal keikutsertaan Israel, posisi WBG yang juga belum jelas dan dana yang belum cair. ”KOI (Komite Olimpiade Indonesia) belum mendapat sponsor yang cukup. Belum jelas sebenarnya ini olahraga rekreasi atau prestasi. Posisinya abu-abu,” kata Fritz melalui pesan singkat, Rabu (5/7/2023) dikutip dari Kompas.Id.
Baca Juga: Dampak World Beach Games 2023 Bali Dibatalkan: 100 Atlet Batal Berlaga, ANOC Kelabakan
Frits menambahkan, realisasi WBG di Bali kian rumit karena pemerintah tidak menyiapkan anggaran khusus untuk ajang ini. Sejumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan di WBG Bali, antara lain, aquathlon, bola tangan pantai (beach handball), sepak bola pantai, tenis pantai, voli pantai 4 x 4, polo air pantai, gulat pantai, kata individu (karate), renang perairan terbuka 5 kilometer, bulu tangkis luar ruangan (air badminton), selancar, beach sprint rowing, dan wing foil racing.
Dalam keterangannya, Asosiai Komite Olimpiade Nasional (ANOC) menyinggung persoalan anggaran WBG Bali yang tidak kunjung dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
”KOl menyatakan, keputusan itu (menarik diri sebagai tuan rumah) diambil setelah anggaran tidak dikeluarkan oleh pemerintah negara dan tidak ada waktu lagi untuk menyelenggarakan Olimpiade ini. ANOC sangat kecewa dengan tindakan KOl yang akan membuat atlet dari 100 NOC yang memenuhi syarat tidak dapat memenuhi ambisi mereka untuk bertanding di Olimpiade ini,” demikian keterangan dari ANOC.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyatakan akan segera memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo untuk membuat jelas kondisi ini. Sebab sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia, dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah menyatakan kesiapan diri menjadi tuan rumah untuk agenda multievent olahraga skala internasional tersebut pada Jumat (14/4/2023) lalu.
Baca Juga: Bali Mundur Jadi Tuan Rumah World Beach Games 2023, ANOC Kecewa Berat
“Alokasi anggaran Piala Dunia U-20 itu yang tersisa sekitar Rp280 miliar dari Rp350 miliar. Nah, buat ANOC itu kalau gak salah butuh sekitar Rp100 miliar sekian. Mestinya tertutup. Nah, prinsipnya adalah, sebetulnya, masalah ini menjadi tanda tanya besar, kenapa anggaran kita selalu tidak ada untuk olahraga?” tanyanya, dikutip dari situs dpr.go.id
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV