AFC Mengutuk Keras Serangan Israel di Pertandingan Sepak Bola Palestina, Minta Kekerasan Dihentikan
Sepak bola | 2 April 2023, 19:15 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengutuk keras serangan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pemain dan penonton selama pertandingan Final Piala Abu Ammar antara Balata FC dan Jabal Al Mukabber di Stadion Internasional Faisal Al Husseini, Al-Ram pada Kamis (30/3/2203) lalu.
Dalam pernyataan resminya, Sabtu (1/4/2023) kemarin, AFC menyebut bahwa serangan oleh pasukan Israel dengan gas air mata tersebut menyebabkan banyak wanita dan anak-anak yang hadir di stadion menderita sesak napas dan harus mendapatkan perawatan.
"Gas air mata dan peluru yang dibungkus karet digunakan oleh pasukan Israel selama penyerangan, yang menyebabkan pertandingan dihentikan karena beberapa pemain dan penggemar Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menderita sesak napas karena menghirup gas air mata dan harus dirawat di pinggir lapangan dan di rumah sakit," tulis AFC.
AFC pun meminta agar berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina harus segera dihentikan.
Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) dan seluruh komunitas sepak bola di negara tersebut.
"AFC menyerukan segera diakhirinya semua tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina dan berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina dan komunitas sepak bola Palestina," demikian pernyataan tersebut.
Baca Juga: Bintang Timnas Palestina Angkat Trofi Pakai Jersey Indonesia, Dipersembahkan untuk Rakyat Indonesia
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kantor Berita Palestina, WAFA, melaporkan pada Jumat (31/3/2023) bahwa pasukan Israel menerobos Stadion Faisal Al Husseini dan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribune.
Akibatnya, pertandingan final Abu Ammar Cup harus dihentikan selama satu jam karena banyak pemain dan suporter yang kesulitan bernapas.
Presiden PFA Jibril Rajoub menyebut serangan itu sebagai "serangan yang direncanakan untuk melukai rakyat dan para pemain kami."
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV