Pakai Payudara Mainan saat Menonton Piala Dunia, Pria Fans Belanda Ini Dipaksa Polisi Melepasnya
Sapa qatar | 27 November 2022, 00:05 WIBDOHA, KOMPAS.TV - Seorang fans Belanda memakai payudara mainan saat menonton Piala Dunia 2022 di stadion dan kemudian dipaksa polisi untuk melepasnya.
Pendukung Belanda bernama Harry Goudsblom itu mendatangi stadion Al Thumama untuk menyaksikan Tim Oranye menghadapi Senegal, Senin (21/11/2022).
Laga sendiri dimenangkan Belanda dengan skor 2-0.
Goudsblom menggunakan payudara mainan yang bisa ditiup di dadanya, dan ia mengungkapkan tak ada masalah ketika memasuki stadion.
Baca Juga: Tak Lagi Ditangkap, Aremania Bentangkan Poster Tragedi Kanjuruhan di Laga Belanda vs Ekuador
Namun, ia kemudian disapa oleh pihak berwenang di luar stadion setelah laga usai.
Polisi pun memaksanya melepas payudara mainan tersebut, juga ban lengan OneLove yang dipakainya.
“Awalnya tak ada masalah sama sekali. Tidak dengan polisi, tidak dengan keamanan, semuanya ingin berfoto dengan saya dan semuanya baik-baik saja,” kata Goudsblom kepada AD.nl dikutip dari Daily Star.
Namu ia kemudian mengatakan bahwa dirinya melihat seorang penjaga berbicara dengan seorang agen dan menunjuk ke arah saya.
Tetapi petugas tersebut kemudian membuat gestur untuk membuktikannya saja.
“Tetap saja, saya melihat dua polisi menggunakan iPad mengarah ke pendukung yang menggunakan ban lengan OneLove. Saya pun kemudian menyimpan milik saya ke dalam lengan baju,” tambahnya.
Goudsbloum kemudian mengatakan bahwa pesta berlanjut, apalagi Belanda sukses memenangkan pertandingan.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Argentina vs Meksiko, Statistik dan Prediksi Line Up
Mereka pun melanjutkan pesta ke luar stadion dengan menari dan sebagainya, serta mengambil selfie.
“Tiba-tiba seorang polisi yang terlalu bersemangat muncul dan mulai bertindak menyulitkan. Saya harus melepas dan menyerahkan ban kapen OneLove saya,” tuturnya.
“Kemudian saya harus meninggalkan lapangan stadion ditemani oleh 20 petugas polisi. Sepanjang jalan, saya juga harus melepas payudara saya,” tuturnya.
Ban kapten OneLove merupakan simbol dukungan kepada komunitas LGBTQ+, dan menjadi larangan di Qatar, di mana prilaku homeseksual adalah ilegal.
Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Daily Star