Iwan Bule: PSSI Apresiasi Pemerintah Tak Intervensi KLB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang tidak mengintervensi pihaknya dalam penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB). 

PSSI baru saja mengumumkan akan mempercepat KLB. Menurut Iwan, keputusan PSSI mempercepat KLB semata adalah bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola Indonesia bisa bergulir kembali. 

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tak akan Intervensi KLB, PSSI Beri Apresiasi

"Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah (Menpora Zainudin Amali atas arahan Presiden Joko Widodo) yang akan memastikan pemerintah tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang," kata Iwan Selasa (1/11/2022) dikutip dari Antara.

"Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan," ujarnya. 

KLB sendiri direncanakan berlangsung pada Maret 2022. Ini juga merupakan respons PSSI atas rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. 

 

TGIPF merekomendasikan kepada seluruh jajaran pengurus PSSI beserta 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk mundur dari jabatannya, sebagai betuk tanggung jawab moral meninggalnya ratusan jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan. 

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Iwan Bule Bakal Mundur di KLB PSSI

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (JokowI) menegaskan pemerintah tidak akan ikut campur dalam pelaksanaan KLB. 

"Beliau (Presiden) hanya saya laporkan saja ya, sudah beliau hanya mendengarkan, tidak ada apa-apa, dan hanya mengingatkan ya sudah pemerintahannya mengikuti saja, tidak boleh intervensi, tidak boleh campur tangan itu saja," kata Amali, selepas diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11).

"Pemerintah menyerahkan semuanya kepada PSSI, silakan PSSI melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Kan ada statuta FIFA dan di PSSI ada statutanya," ujarnya.

Baca Juga: Iwan Bule Apresiasi Kemenangan Timnas U20 Indonesia atas Moldova

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara