> >

Penyebab Wafatnya Helen Prisela, Korban ke-132 Tragedi Kanjuruhan, Efek Gas Air Mata?

Sepak bola | 12 Oktober 2022, 11:54 WIB
Momen jenazah Helen Prisela (21 tahun) korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan dibawa ke ambulans, Selasa (11/10/2022) (Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Direktur Pelayanan RSSA, Malang, Syaifullah Asmiragani, angkat bicara soal wafatnya Helen Prisela, seorang korban tragedi Kanjuruhan ke-132 yang meninggal dunia. 

Helen sendiri menghembuskan napas terakhir pada Selasa (11/10/2022), pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang karena mengalami gagal napas akut (Acute Respiratory Distress Syndrome).

Syaifullah lantas bicara perihal kemungkinan gas air mata sebagai penyebab kematian korban. 

Ia menjelaskan, sampai saat ini, pihak tim dokter RSSA Malang masih belum bisa memastikan gas air mata secara langsung berpengaruh pada kondisi korban.

"Kalau hipoksia bisa karena gasnya, bisa karena berimpitan. Tapi secara langsung (mengenai) disebabkan gas air mata (atau tidak), saya juga tidak bisa memastikan itu," kata Syaifullah pada Selasa (11/10/2022) malam dilansir Kompas.com.

Menurutnya, korban Helen mengalami trauma tubuh pada bagian area wajah, kemudian patah tulang tangan, dan pendarahan perut serta dada.

 

Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan karena Helen mengalami desakan, terjatuh dan terinjak sehingga memperburuk keadaan.

"Soalnya gini orang dalam posisi tanpa gas air mata pun, kita kalau tertekan dadanya, terdesak karena darah atau apa, itu tetap akan mengakibatkan hipoksia di otak," katanya.

"Bisa saja (gas air mata memengaruhi), bisa enggak, tapi karena kalau dia single trauma mungkin kita bisa ngomong, tapi masalahnya ini ada pendarahan di perut, di dadanya, jadi semua ini saling berkontribusi," ujarnya. 

Baca Juga: TGIPF Lakukan Pemeriksaan Laboratorium Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan

Syaifullah mengatakan bahwa trauma dalam tubuh pasien merupakan proses yang dinamis. Memang sesak yang dialami almarhumah bisa saja dipengaruhi oleh asap gas air mata.

Namun, kondisi organ dalam Helen yang mengalami perburukan, kata dia, akan mengakibatkan kebutuhan peningkatan oksigen.

"Sementara paru-parunya tidak mampu mensuplai, sehingga menimbulkan hipoksia, jadi banyak hal, untuk menarik kesimpulan disebabkan oleh gas terlalu dini," katanya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU