TGIPF Sebut Berbagai Alat Bukti Penting Sudah Didapatkan, Pagi Ini Sambangi Lagi Stadion Kanjuruhan
Sepak bola | 8 Oktober 2022, 08:42 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam insiden tragis di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam lalu, panitia penyelenggara (panpel) pertandingan disebut menjual tiket melebihi daya tampung yang ditetapkan.
Berdasarkan data terakhir, kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ini menyebabkan 131 orang meninggal dunia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menetapkan enam orang sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan, termasuk Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Sementara itu Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema dan Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang berujung pada kerusuhan dan menewaskan lebih dari 130 orang.
Akmal Marhali, salah satu anggota TGIPF mengatakan semua tahapan diinvestigasi, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan telah dilakukan.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Ini akan Permudah Investigasi TGIPF
"Dengan demikian akan diketahui siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu, Satu tim telah mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan suporter."
"Tim juga mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang. Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya. Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas untuk mendapatkan keterangan dari pihak-pihak lain yang bisa diakses dari Jakarta," kata Akmal melalui keterangan resmi yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (8/10/2022).
"Berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan. Misalnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu. Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim," lanjut Akmal.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV