> >

PWI Kecam Pelecehan Seksual Jurnalis Perempuan saat Laga PSS vs Borneo FC di Stadion Maguwoharjo

Kompas sport | 10 Juli 2022, 14:11 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. PWI Solo dan SIWO PWI DIY mengutuk keras kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang jurnalis perempuan saat meliput laga leg pertama semifinal Piala Presiden 2022 antara PSS vs Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (7/7/2022) malam. (Sumber: Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah DIY maupun Solo mengecam keras peristiwa pelecehan seksual yang dialami seorang jurnalis perempuan saat meliput laga PSS Sleman vs Bornoe FC pada leg pertama semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (7/7/2022) malam.

Melalui Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI DIY, berharap adanya langkah nyata panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk serius menghentikan aksi tidak terpuji baik itu pelecehan seksual atau bentuk kekerasan lain.  

Menurut Ketua SIWO PWI DIY, Widyo Suprayogi, pihaknya juga berharap ada evaluasi menyeluruh terutama dari pihak PSS agar insiden serupa tidak lagi terjadi. 

“Kami tegas mengutuk aksi pelecehan seksual baik itu pada wartawan olahraga yang tengah menjalankan tugas peliputannya atau siapapun terkhusus penonton perempuan. Kami berharap ada langkah nyata dari seluruh pihak, juga berhenti mengarahkan opini yang kemudian justru menyudutkan penyintas,” tegas Widyo dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.TV, Minggu (10/7).

Sikap senada juga disampaikan Ketua PWI Solo, Anas Syahirul yang turut mengutuk keras aksi pelecehan seksual yang dialami jurnalis perempuan dan meminta panitia panpel untuk berbenah serta mengusut tuntas. 

“Kami mengutuk keras dan menyayangkan kejadian itu. Apalagi seorang jurnalis dalam kerja peliputan dijamin keamanan dan keselamatan dalam bertugas,” tegas Anas Syahirul, Minggu (10/7).

Baca Juga: Jurnalis Perempuan Alami Pelecehan Seksual saat Laga PSS vs Borneo FC di Piala Presiden 2022

Anas memaparkan, sudah seharusnya kasus tersebut diusut secara tuntas dan pelaku harus mendapat sanksi sesuai aturan. 

Selain itu, seluruh stakeholder yang ada mulai PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) hingga panpel harus lebih jeli dan maksimal dalam pelaksanaan kegiatan pertandingan sepakbola agar insiden serupa bisa dihindari. 

“Kami berharap semua pihak bisa melindungi jurnalis perempuan atau seluruh pemonton perempuan dari aksi pelecehan seksual di manapun berada. Sehingga kasus tersebut tidak terulang, terlebih di stadion di mana saat ini semua sedang berkampanye untuk menghentikan aksi-aksi serupa,” tandas dia. 

Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU