Transfer De Jong ke Manchester United Terhambat Gara-Gara Barcelona Punya Utang Gaji Rp305 Miliar
Kompas sport | 7 Juli 2022, 18:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Barcelona diketahui masih berutang gaji kepada Frenkie de Jong mencapai 17 juta pounds atau Rp305 miliar yang membuat upaya pengejaran Manchester United terhambat.
Dilansir The Guardian, Kamis (7/7/2022), United dan klub Catalan sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ini karena hal tersebut merupakan penghalang utama bagi De Jong untuk menandatangani transfer senilai 65 juta euro (Rp993 miliar) ke Old Trafford.
Utang gaji tersebut merupakan kesepakatan gelandang berusia 25 tahun dengan Barcelona yang setuju untuk menunda pembayaran gaji karena krisis keuangan.
Rencananya, utang gaji tersebut akan dibayarkan Blaugrana secara bertahap selama kontraknya di Camp Nou yang masih berlaku hingga 2026.
Hal inilah yang sedang dibicarakan pihak-pihak terkait dalam upaya transfer De Jong ke Manchester United.
Meski mengalami hambatan, transfer mantan pemain Ajax Amsterdam ke Manchester diyakini tetap bakal terjadi dan hanya menunggu waktu.
Baca Juga: Diincar Klub Lain dan MU Ngotot Ingin Rekrut, Laporta: Barcelona Tidak akan Jual De Jong kecuali...
Barcelona sendiri belum memberi komentar tentang laporan utang gaji mereka kepada De Jong.
Sementara itu target lain Erik ten Hag, Christian Eriksen, selangkah lagi berseragam Setan Merah setelah menyelesaikan kepindahannya dengan status bebas transfer.
Eriksen saat ini sedang menjalani pemeriksaan dokumen serta kesehatan sebelum menandatangani kontrak yang berduraai 3 tahun.
Namun upaya Manchester United untuk mengejar winger Ajax asal Brasil, Antony, belum menemuo titik terang.
Tawaran 51 juta pounds atau Rp917 miliar yang dilayangkan telah ditolak Ajax.
Juara Eredivisie musim lalu itu meminta Manchester United untuk membayar 68 juta pounds (Rp1,2 triliun) jika ingin membawa Antony ke Old Trafford.
Baca Juga: De Jong Ingin Bertahan di Barcelona tapi Tak Mau Gajinya Dipotong, Manchester United Masih Menunggu
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Purwanto
Sumber : The Guardian