Dihujat Pemain Ukraina, Kapten Timnas Rusia Artem Dzyuba Akhirnya Buka Suara
Kompas sport | 3 Maret 2022, 01:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapten sepak bola Rusia Artem Dzyuba akhirnya buka suara atas invasi negaranya ke Ukraina setelah sebelumnya ia disindir dan disalahkan oleh pemain Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Instagram, striker Zenit St Petersburg berusia 33 tahun itu menggambarkan perang sebagai 'hal yang menakutkan'.
Tetapi Dzyuba tidak mengutuk tindakan agresif Rusia dan ia berbicara tentang kebanggaannya menjadi warga negara Rusia.
Dzyuba kemudian juga membalas sindiran dari para pesepakbola Ukraina yang diarahkan kepadanya.
Sebelumnya bek Everton dan Ukraina Vitaliy Mykolenko menyebut Dzyuba sebagai penakut yang terdiam dan rekan-rekan tim nasional Rusia-nya sialan karena tidak berbicara untuk mengutuk perang.
Mykolenka bahkan juga menyebut Dyuba dan keluarganya akan menghabiskan hidup di penjara bawah tanah.
Pemain Manchester City Oleksandr Zinchenko juga mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin, sementara penyerang West Ham Andriy Yarmolenko mengungkit rekaman seks milik Dzyuba.
"Sampai saat ini, saya tidak ingin berbicara tentang topik peristiwa di Ukraina," tulis Dzyuba, Rabu (2/3/2022).
"Saya tidak mau, bukan karena saya takut, tetapi karena saya bukan ahli politik, saya tidak pernah masuk dan tidak berniat (tidak seperti sejumlah besar ilmuwan politik dan ahli virus yang baru-baru ini muncul di Internet)," katanya.
Baca Juga: Gara-Gara Rusia Invasi Ukraina, Vladimir Putin Kehilangan Sabuk Hitam Taekwondo
"Tapi seperti orang lain, saya punya pendapat sendiri. Karena saya tertarik pada topik ini dari semua sisi, saya akan mengungkapkannya. Saya menentang perang apa pun. Perang adalah hal yang menakutkan," ucapnya.
"Tapi saya juga menentang agresi dan kebencian manusia, yang semakin hari semakin menghancurkan. Saya tidak takut bahwa saya orang Rusia. Saya bangga menjadi orang Rusia," tegas Dzyuba.
Ia juga melanjutkan sejumlah pernyataannya sebagai berikut:
"Dan saya tidak mengerti mengapa atlet harus menderita sekarang. Saya menentang standar ganda."
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV