Fred Sebut Status Sementara Ralf Rangnick Punya Dampak Buruk bagi MU
Kompas sport | 23 Februari 2022, 17:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Fred yakin Manchester United yang dipimpin oleh manajer sementara Ralf Rangnick menyebabkan ketidakpastian yang mempunyai sedikit dampak buruk bagi tim.
Rangnick datang pada November lalu saat menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat akibat hasil buruk di awal musim.
Perlahan pelatih asal Jerman itu mampu membawa penampilan Manchester United dengan hanya sekali kalah di liga sejak kedatangannya.
Namun menurut Fred, Setan Merah saat ini sering tidak stabil karena status pelatih sementara yang dimiliki oleh Rangnick.
"Ini agak aneh," kata Fred kepada TNT Sports Brazil dikutip dari The Guardian, Rabu (23/2/2022).
"Saya tahu dalam sepak bola penting untuk mendapatkan hasil yang baik sesegera mungkin tetapi juga penting untuk memiliki rencana jangka panjang," ujarnya.
"Saya pikir agak buruk bagi kami untuk tidak memilikinya. Saat ini semuanya tentang tujuan jangka pendek. Kami tidak tahu bagaimana jadinya setelah akhir musim ini," tutur gelandang asal Brasil itu.
Baca Juga: Ralf Rangnick: Harry Maguire Tetap Kapten Manchester United!
Hingga saat ini, status Rangnick sebagai pelatih Manchester United akan berakhir di akhir musim.
Rangnick selanjutnya akan diberi peran sebagai konsultan dengan kontrak 2 tahun untuk membantu klub mencari pelatih anyar.
Mauricio Pochettino dari Paris Saint-Germain dan Erik ten Hag dari Ajax adalah dua nama pelatih yang berpeluang besar untuk memimpin di Old Trafford musim depan.
Meski begitu, Rangnick sebenarnya juga memiliki peluang untuk dikontrak sebagai pelatih tetap.
Namun tentunya ia harus bisa memberikan hasil yang baik bagi Manchester United musim ini, khususnya di Liga Champions.
Terlebih lagi, MU akan menghadapi lawan yang tidak mudah yaitu Atletico Madrid.
Fred pun meyakini, laga melawan Atletico akan berjalan sangat sulit karena ada faktor Diego Simeone yang memimpin Joao Felix dan kawan-kawan.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Guardian