> >

PSSI: Bagaimana Wasit Mau Naik Kelas jika Memimpin Liga 3 Banyak Buat Kesalahan?

Kompas sport | 21 Februari 2022, 20:12 WIB
Sekertaris Jenderal PSSI Yunus Nusi. (Sumber: Antara/Michael Siahaan)

KOMPAS.TV - Maraknya protes kepada wasit karena kinerja yang dinilai belum memuaskan saat memimpin Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 membuat PSSI bergerak cepat.

Pada Senin (21/2/2022), perangkat pertandingan tersebut dikumpulkan oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi secara virtual.

Tujuannya, agar dalam sisa kompetisi Liga 1 hingga Liga 3 kinerja wasit bisa terus ditingkatkan.  

"Sekarang zaman digital. Semua kinerja kalian (wasit) bisa terpantau melalui media sosial," kata Yunus Nusi dilansir dari laman resmi PSSI.

"Kalau ada yang tidak beres dalam kepemimpinan wasit, pasti akan cepat tersebar. Kalau kabarnya negatif yang dirugikan pasti PSSI," ujarnya.

Oleh sebab itu, sebagaimana arahan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, PSSI akan memberikan sanksi tegas kepada para pengadil yang dianggap sudah keterlaluan kesalahannya dalam memimpin pertandingan.  

Wasit-wasit itu juga dipastikan akan mendapatkan sanksi berat dan tidak akan ditugaskan dalam rentang waktu tak terbatas.

Teranyar, klub Bandung United merasa dirugikan oleh wasit saat bertanding kontra Farmel FC pada babak 32 besar Liga 3, Minggu (20/2/2022).

Baca Juga: 6 Pemain Klub Liga 3 Jadi Tersangka Pengeroyokan Wasit, Terancam 6 Tahun Penjara

Pertandingan itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Farmel FC di Stadion Jala Krida Mandala AAL, Surabaya.

Bandung United tidak hanya menelan kekalahan 0-3 melainkan juga harus kehilangan total empat pemain karena hukuman kartu merah.

Pemain Bandung United yang terkena kartu merah adalah Saiful (50'), Ricki Arohman (60'), Satrio Azhar Aisy (88'), dan Andri Febriansyah (90+1').

Penulis : Kiki Luqman Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU