Saga Visa Novak Djokovic Berlarut-larut, Rafael Nadal Angkat Bicara
Kompas sport | 15 Januari 2022, 13:11 WIBMELBOURNE, KOMPAS.TV - Saga Novak Djokovic berlanjut usai pemerintah Australia mengumumkan akan kembali mencabut visa sang petenis. Atlet asal Serbia ini pun terancam tak bisa mempertahankan gelar di Australia Terbuka 2022.
Sebelumnya, Djokovic memenangi sengketa visa yang membuatnya boleh masuk Australia. Namun, pemerintah meminta kekuatan eksekutif luar biasa untuk mencabut visanya kembali dengan alasan kepentingan publik.
Kalangan petenis pun menanggapi kasus Djokovic yang berlarut-larut ini. Mantan petenis nomor satu Asosiasi Petenis Profesional (ATP), Rafael Nadal, mengaku sudah “lelah” dengan saga Djokovic yang berlarut-larut.
Walaupun Djokovic adalah petenis nomor satu dunia, Nadal menegaskan tidak ada individu atlet yang lebih besar daripada turnamen seperti Australia Terbuka.
Baca Juga: Tsitsipas: Djokovic Membuat Petenis Lain Terlihat Seperti Orang Bodoh
“Sejujurnya, saya agak lelah dengan situasi ini. Sangat jelas bahwa Novak Djokovic adalah salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah. Namun, bukankah tidak ada pemain yang lebih penting dari suatu gelaran,” kata Nadal dalam konferensi pers di Melbourne, Sabtu (15/1/2022).
Menurutnya, beberapa pekan belakangan, kasus Novak Djokovic terlalu menyita perhatian sehingga tenis justru tidak cukup dibicarakan jelang turnamen.
“Australia Terbuka jauh lebih penting dibanding pemain mana pun. Jika dia (Djokovic) akhirnya bermain, baiklah. Jika dia tidak bermain, maka Australia Terbuka akan menjadi Australia Terbuka yang hebat, dengan atau tanpa dia,” imbuh juara tunggal putra Australia Terbuka 2009 ini.
Tidak seperti Djokovic, Nadal bersedia divaksin. Ia termasuk dalam 97 petenis di antara 100 pemain teratas di ranking tunggal putra ATP yang bersedia divaksin.
Sementara itu, Garbine Muguruza, tunggal putri unggulan nomor tiga di Australia Terbuka 2022, menyebut saga Djokovic sebenarnya bisa dihindari jika sang pemain mau divaksin.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press