AFF 2020: Kutukan Spesialis Runner-Up yang Selalu Bayangi Timnas Indonesia
Kompas sport | 1 Januari 2022, 17:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah enam kali Indonesia masuk final AFF atau dulu bernama Piala Tiger. Sejak pertama kali final tahun 2000 dan kalah lawan Thailand 1-4 hingga kali kelima tahun 2016 lalu, juga kalah agregat lawan Thailand 2-3.
Kemudian, pada gelaran Piala AFF 2020 dimana Indonesia butuh keajaiban untuk bisa keluar sebagai juara Piala AFF untuk pertama kali lantaran kalah empat gol tanpa balas di pertemuan pertama kontra Thailand.
Pertanyaan pun muncul, apakah Indonesia memang benar-benar sulit juara AFF? Apalagi, karena dalam banyak kesempatan itu, Indonesia selalu gagal juara.
Bahkan menjadi tim terbanyak di Asia Tenggara yang sampai final dan gagal.
Lima kali gagal juara dan bisa jadi keenam kalinya, jika Indonesia tidak berhasil membalikkan skor 4-0 yang didapat di leg pertama.
Sebuah pekerjaan yang dianggap banyak orang mustahil mengingat permainan Thailand, dalam bahasa Shin Tae-yong, nyaris sempurna.
Itulah alasan, setiap kali timnas Indonesia masuk final, ada saja yang mengatakan bahwa Indonesia seakan dikutuk untuk jadi runner-up. Kutukan yang seolah selalu menaungi timnas Indonesia kala berlaga di AFF 2020.
Legenda suporter Indonesia, sekaligus pendiri Pasoepati Solo Mayor Haristanto pun merasa sedih dengan kekalahan timnas itu.
“Bukan pesimis. Tapi rasanya berat bikin 5 goal. Tapi bola itu bundar, banyak kemungkinan terjadi. Indonesia butuh dewi fortuna dan keajaiban,” paparnya kepada KOMPAS.TV via WhatsApp, Jumat (31/12/2021).
Meski begitu, pria yang kerap dipanggil Presiden itu tetap mendukung timnas, baik kalah maupun menang.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV