> >

Joshua Kimmich Menyesal Sempat Menolak Divaksin Covid-19

Kompas sport | 13 Desember 2021, 05:05 WIB
Joshua Kimmich mengaku menyesal sempat menolak divaksin Covid-19. (Sumber: Bayern Munich)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemain serba bisa Bayern Munich, Joshua Kimmich, mengaku menyesal sempat menolak divaksin Covid-19.

Kimmich yang bulan lalu harus menjalani isolasi akibat terinfeksi Covid-19, harus absen lebih lama bagi Bayern setelah terdapat masalah yang terjadi di paru-parunya akibat virus tersebut.

Pemain internasional Jerman itu pun menyesal sempat menolak mendapat suntikan vaksin Covid-19 beberapa pekan lalu. Kimmich mengungkapkan, saat itu ia masih merasa takut dan khawatir dengan efek dari vaksin.

"Sulit bagi saya untuk mengatasi ketakutan dan kekhawatiran saya, itu sebabnya saya ragu-ragu begitu lama," kata Kimmich kepada ZDF dikutip dari BBC.

Kimmich mengatakan sekarang dalam kondisi yang baik tetapi belum diizinkan untuk memaksakan tubuhnya untuk bekerja keras karena ada sedikit infiltrasi di paru-parunya.

Ia pun harus bersabar untuk kembali ke lapangan hijau yang kemungkinan bakal bisa dilakukan Kimmich pada Januari 2022.

"Saya harus bersabar sedikit lebih lama. Saya akan menonton tiga pertandingan tersisa tahun ini dari sofa dan kami akan bermain bersama lagi mulai Januari," katanya dalam postingan Instagram pekan lalu.

Kesediaan Kimmich yang akan menerima vaksin setelah waktunya nanti turut diapresiasi menteri pendidikan dan penelitian Jerman, Bettina Stark-Watzinger.

"Sebagai pesepakbola profesional dan pemain nasional, dia adalah panutan bagi banyak orang. Lebih banyak vaksinasi adalah jalan keluar dari pandemi," cuit Stark-Watzinger.

Baca Juga: Paru-Paru Bermasalah karena Covid-19, Joshua Kimmich Absen hingga Pergantian Tahun

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Joshua Kimmich akan absen membela klubnya hingga bulan depan atau pada Januari 2022 akibat masalah di paru-parunya usai terinfeksi Covid-19.

Bulan lalu, Kimmich dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi. Selama kurang lebih dua minggu menjalani masa isolasi, Rabi (8/12/2021) kemarin Kimmich telah diperbolehkan keluar dari ruang isolasi.

Akan tetapi, Kimmich belum bisa lagi bermain untuk Bayern Munich dalam waktu dekat. Ia harus lebih bersabar karena virus Covid-19 ternyata memberikannya efek yang cukup parah pada paru-parunya.

Alhasil, pemain Timnas Jerman itu harus beristirahat lebih lama lagi dan baru bisa kembali bermain setidaknya bulan depan atau Januari 2022.

“Saya senang isolasi diri saya yang disebabkan oleh virus corona telah berakhir,” kata Kimmich di laman resmi Bayern Munich.

“Saya melakukannya dengan sangat baik, tetapi saya belum bisa berlatih sepenuhnya karena infiltrasi ringan di paru-paru saya."

"Karena itu, saya akan melakukan beberapa pelatihan rehabilitatif dan tidak sabar untuk kembali beraksi sepenuhnya pada Januari," pungkasnya.

Kimmich sendiri merupakan salah satu pemain di Jerman yang menolak mendapatkan suntikan vaksin karena menganggap akan memberikan efek buruk dalam jangka panjang.

Lalu pada bulan Oktober, ia harus melewatkan pertandingan bersama Bayern Munich setelah diketahui melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi Covid-19 sebelum akhirnya dinyatakan positif pada November lalu.

Penolakan vaksinasi Covid-19 dari Kimmich sempat dikritik oleh pakar kesehatan masyarakat dan beberapa politisi di Jerman.

Salah satunya adalah Horst Seehofer, seorang tokoh senior dalam pemerintahan Angela Merkel yang saat ini posisinya sebagai kanselir Jerman digantikan Olaf Scholz.

Seehofer secara terbuka mengirimkan pesan langsung kepada Kimmich agar bersedia di vaksin untuk memberikan teladan kepada masyarakat.

“Pikirkan lagi dan dapatkan vaksinasi. Anda adalah kepribadian dengan karakter teladan. Dan jika Anda divaksinasi, orang lain akan berkata, 'Kalau begitu saya juga akan melakukannya'," ucapnya. 

Baca Juga: Liga Jerman: 90 Persen Pemain, Pelatih dan Staf Sudah Divaksinasi Virus Corona

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/BBC Sport


TERBARU