Paguyuban Suporter Timnas: Kasus Dokter Gadungan Elwizan Aminudin adalah Skandal Sepak Bola Nasional
Kompas sport | 5 Desember 2021, 13:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro, menilai terbongkarnya identitas Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan adalah kasus yang memalukan. Bahkan, ia menyebut kasus Elwizan yang berhasil menipu sejumlah klub elit Tanah Air sebagai kasus skandal sepak bola Nasional.
Alasannya, sudah puluhan tahun Elwizan malang melintang di sepak bola Nasional dengan aman, padahal statusnya sebagai dokter adalah palsu.
Padahal, kata Indro, status sebagai dokter tim sangat krusial bagi tim sepak bola. Apalagi, kata dia, Elwizan di posisi yang krusial bagi sebuah tim dan memiliki efek jangka panjang.
“Saya pikir hal ini sangat memalukan ketika Elwizan Aminudin bisa menipu klub dan timnas usai muda. Ini menunjukkan klub kita perbaiki manajemen sepakbolanya agar bisa menemukan orang yang tepat. Kasus Elwizan adalah skandal dalam sepakbola nasional,” papar Ignatius Indro kepada KOMPAS.TV via pesan suara, Minggu (5/12).
Indro juga menyampaikan, curhatan kiper Persebaya Surabaya sekaligus Timnas Ernando Ari bisa jadi pembelajaran, bagaimana pentingnya dokter dalam tim.
Baca Juga: Kronologi Elwizan Aminudin Dokter Gadungan: Puluhan Tahun Pakai Ijazah Palsu, Menipu Klub dan Timnas
Elwizan Aminudin adalah Borok Sepak Bola Nasional
Ignatius Indro juga menjelaskan, kasus Elwizan Aminudin sebagai borok dalam sepak bola Nasional. Sebuah penyakit yang diam-diam tertutupi tapi ketika terbuka, segalanya jadi jelas tentang penyakit dalam sepak bola Nasional.
“Kasus in borok sepak bola Nasional. Ini saatnya kasus menjadi trigger untuk memperbaiki sepak bola Indonesia,”
Indro juga menjelaskan, kasus ini bisa membuka kotak pandora yang selama ini diam-diam menyelinap dalam sepak bola Nasional. Khususnya, terkait manajemen.
Kasus ini juga berpotensi nanti akan jadi sorotan internasional terkait tata kelola sepak bola Nasional yang menurut Indro masih banyak masalah.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV