5 Fakta Elwizan Aminudin Dokter Gadungan eks PSS: Ijazah Palsu sampai Menangis di Bench Timnas
Kompas sport | 5 Desember 2021, 10:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan tak henti-hentinya menjadi buah bibir, bahkan dianggap salah satu skandal memalukan dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Kedok Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan terbongkar usai operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menelusuri dugaaan Elwizan yang ramai terkait statusnya sebagai dokter tim medis PSS Sleman yang diduga palsu.
Dugaaan ini bermula sebuah cuitan dari kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin lewat akun Twitter pribadinya @iqbalAmin89 tentang sosok Elwizan yang ternyata bukan seorang dokter dan dikonfirmasi oleh PT LIB.
Ahmad Hadi Lukita, Dirut PT LIB, lantas menyebut Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan. Ia tidak punya ijazah kedokteran yang terdaftar.
Baca Juga: Pengakuan Dirut PSS Sleman yang Kecolongan Soal Dokter Gadungan Elwizan Aminuddin
Berikut 5 Fakta Elwizan Aminudin Si Dokter Gadungan
Ijazah Palsu Jadi Dokter Tim Sepakbola Selama Hampir 11 Tahun
PT LIB melakukan penelusuran dan menemukan fakta, nama Elwizan Aminudin tidak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Jadi, Elwizan menggunakan ijazah palsu selama ini ketika menangani banyak klub hingga timnas.
Dalam penelusuran KOMPAS.TV, Elwizan Aminudin sudah puluhan tahun berhasil mengelabui federasi, klub dan operator liga dan malang melintang sebagai dokter klub di sejumlah klub.
Karir pertama Elwizan di Persita Tangerang 2010 atau 2011, sedangkan klub terakhirnya pada tahun 2021 ini adalah PSS Sleman.
Jadi, sudah hampir 11 tahun Elwizan berkarir sebagai dokter dengan pakai ijazah palsu yang diduga dari Universitas Syiah Kuala, Aceh itu.
Baca Juga: Begini Pengakuan Dokter Gadungan Elwizan Aminudin Soal Profesi Dokter Tim Sepak Bola
Menangis di Bench Timnas di Piala AFF
Elwizan kali pertama dipanggil timnas pada tahun 2014 di ajang piala AFF di Vietnam. Ini untuk kelompok umur u-19. Lantas, dipanggil lagi pada 2018 di timnas kelompok umur u-19.
Dalam sebuah wawancara di Tribun Jogja pada tahun 2020 Elwizan menceritakan kisahnya bersama timnas Indonesia u-19.
"AFF U-19 2014 di Vietnam itu pertama kali saya gabung di ajang resmi. Saat di dalam ruang ganti kita berdoa di atas selembar merah putih besar, itu beda rasanya dan itu hawanya beda,” katanya kala itu saat diwawancarai.
Elwizan cerita, ia waktu di AFF Vietnam mengaku menitikkan air mata saat Indonesia Raya berkumandang. Bahkan, ketika di bench ia juga menangis.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV