Cerita Legenda-Legenda PSIM Yogyakarta Berikan Tumpeng 92 Tahun ke Manajemen Laskar Mataram
Kompas sport | 5 September 2021, 22:04 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tim PSIM Yogyakarta berulang tahun ke-92. Sebagai salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia, tak sedikit Laskar Mataram pernah membuat sejarah di sepak bola Tanah Air.
Maka dari itu sebagai bentuk apresiasi, Komunitas mantan pemain PSIM yang tergabung PSIM Legend menyerahkan kado istimewa berupa tumpeng ’92 Tahun’ sesuai dengan usia dari PSIM yang berdiri pada 5 September 1929 itu.
Berbalut acara silaturahmi di Stadion Mandala Krida Kota Yogyakarta, Minggu sore (5/9/2021), PSIM Legend yang berisikan mantan pemain lintas angkatan menyerahkan tumpeng pada manajemen PSIM sebagai bentuk dukungan moril pada tim Laskar Mataram.
Ketua PSIM Legend, Siswadi Gancis mengatakan dalam agenda perayaan HUT 92 Tahun PSIM, pihaknya secara resmi memberikan dukungan pada kiprah PSIM musim 2021 ini.
Baca Juga: Manager PSIM Yogyakarta: Mungkin Saatnya Satgas Mafia Bola Bertindak
PSIM Legend berharap tim bisa berjuang maksimal musim ini dan meraih tiket promosi ke Liga 1.
“Kami menyerahkan tumpeng simbol syukur ini pada manajemen PSIM sebagai bentuk dukungan moril kami untuk tim PSIM musim ini. Harapan kami, tahun ini PSIM bisa mengulang prestasi 1992, lolos ke liga teratas,” ungkap Gancis yang juga kiper legendaris PSIM dalam siaran pers yang diterima Kompas TV, Minggu malam (5/9).
Tak hanya itu, PSIM Legend juga berkontribusi nyata mendukung kiprah PSIM dengan kerja sama penjualan jersey HUT 92 Tahun yang diinisiasi PSIM Legend bersama apparel Pagarbesi.
Dalam kampanye penjualan jersey ini, PSIM mendapat royalti 30 persen dari tiap jersey yang terjual ke publik.
“Untuk saat ini terjual sekitar 100 pieces jersey, dan akan terus bergulir harapannya sampai setahun kedepan. Kami bekerja sama dalam bentuk royalti pada PSIM sehingga tiap jersey 92 Tahun yang terjual adalah pemasukan untuk PSIM. Semoga bisa membantu meski mungkin tidak seberapa,” lanjut dia.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV