Setelah Jatim, Sosialisasi Inpres Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional Menyasar Jateng-DIY
Kompas sport | 12 Juni 2021, 05:45 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus menggenjot sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Setelah pekan lalu memulai sosialisasi di kota pertama yakni untuk Jawa Timur (Jatim), maka pekan ini selama dua hari, 11-12 Juni 2021, sosialisasi inpres serupa dilakukan untuk kawasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Inpres ini memang sudah berusia 2 tahun sejak pertama kali keluar pada 2019 silam, dan karena pandemi Covid-19 tahun lalu tertunda sosialisasinya. Tapi tahun ini kami mulai lagi,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali usai membuka kegiatan Sosialisasi Inpres tersebut di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Jumat (11/6/2021) malam.
Baca Juga: Ramai Pesohor Miliki Klub Sepak Bola Profesional, Menpora: Kepercayaan Masyarakat Harus Dijaga
Menurut Zainudin, sosialisasi Inpres ini penting dilakukan. Sebab, selama ini di setiap instansi sering berjalan sendiri-sendiri khususnya dalam hal pembangunan sepak bola Nasional.
Ia mencontohkan, ketika kementeriannya punya even pembinaan usia dini sepak bola, lalu di federasi sepak bola Indonesia, PSSI, juga punya kegiatan serupa, termasuk di pemerintah provinsi, kota dan kabupaten juga melakukan hal serupa.
“Nah, kemarin-kemarin masih sering berjalan sendiri. Padahal untuk percepatan itu kan perlu sinergi semua pihak. Makanya Inpres ini yang berisikan semua hal tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional disosialisasikan. Jadi nanti bisa sinergi semua, misalnya PSSI yang sebagai pelaksana atau seperti apa itu akan dibahas semuanya. Ada 10 hal, salah satunya kompetisi berjenjang,” papar Menpora.
Baca Juga: Menpora Ajak Raffi Ahmad Kampanye Industri Sepak Bola
Menurut Menpora, dalam hal percepatan pembangunan sejatinya tidak hanya menyasar pada cabang olahraga sepak bola semata. Tapi juga cabor-cabor lainnya. Terlebih diakuinya, Kemenpora sudah memiliki grand design 17 cabor yang terbagi 14 cabor unggulan dan 3 cabor yang digemari masyarakat.
“Bulu tangkis, panahan, menembak itu termasuk 14 cabor unggulan karena yang dipertandingkan di Olimpiade, lalu sisanya itu cabor yang digemari masyarakat ada sepak bola, basket dan bola voli. Kami sudah kerjasama dengan Kementerian BUMN dimana BUMN-BUMN itu jadi bapak asuh bagi masing-masing cabor ini,” papar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, sangat senang dan berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menerbitkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Baca Juga: Raffi Ahmad Bantu PSSI dan Kemenpora Sosialisasikan Inpres Sepakbola Nasional
Iwan menambahkan bahwa PSSI tidak bisa sendirian melakukan hal tersebut karena membutuhkan peran pemerintah dan semua pihak yang ingin mendukung kemajuan sepak bola nasional.
"Kami ingin peningkatan prestasi sepak bola Indonesia dimulai dengan pengembangan bakat, peningkatan jumlah serta kompetensi wasit dan pelatih, pengembangan sistem kompetisi berjenjang serta berkelanjutan, pembenahan sistem serta tata kelola sepak bola, penyediaan prasarana serta sarana stadion sepak bola di seluruh Indonesia yang sesuai standar internasional serta tempat training centre, dan tentunya mobilisasi pendanaan untuk pengembangan sepak bola Indonesia," sambung Iwan Budianto.
Baca Juga: Nagita Slavina Jadi Ikon PON XX Papua Diprotes, Menpora: Bukan Keputusan Pemerintah Pusat
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV