Kemenkes: Belum Ada Negara atau Lembaga yang Temukan Obat Covid-19
Peristiwa | 3 Agustus 2020, 17:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan hingga kini belum ada satupun pihak yang menemukan obat khusus bagi pasien Covid-19. Penegasan Kemenkes diberikan untuk membantah klaim Hadi Pranoto yang menyatakan telah menemukan antibodi berupa ramuan herbal untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
“Hingga saat ini, belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukan obat atau vaksin yang spesifik bisa menanggulangi Covid-19,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Slamet melalui keterangan tertulis, Senin (3/8/2028).
Baca Juga: Update Corona 3 Agustus 2020: 113.134 Positif, 70.237 Sembuh, 5.302 Meninggal
Slamet menuturkan saat ini Indonesia tengah tergabung dalam riset bersama WHO untuk pengujian klinis terhadap empat alternatif obat terapi. Riset ini dilaksanakan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid terhadap efektivitas dan keamanan terbaik terhadap pasien Covid-19.
“Banyak lembaga internasional dan nasional sedang bekerja keras untuk mendapatkan obat ataupun vaksin Covid-19. Sebagian kandidat vaksin juga sudah memasuki tahap uji klinik tahap akhir,” ujar Slamet.
Untuk itu, sambung Slamet, pasien Covid-19 belum diberi obat yang secara spesifik mengobati Covid-19. Sejauh ini, pasien hanya diberi obat yang mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan virus corona.
Baca Juga: Corona Mengganas, Filipina Lockdown Lagi
“Seluruh pasien Covid-19 dirawat dengan terapi dan obat yang sifatnya suportif yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang sehingga bisa melawan virus corona," tuturnya.
Sebelumnya Hadi Pranoto melalui saluran youtube musisi Anji mengklaim telah menemukan obat Covid-19. Dalam pernyataannya, Hadi Pranoto, meminta pemerintah pusat, Gugus Tugas Covid-19 dan lembaga terkait seperti Kemenkes, BPOM, IDI untuk tidak mencemooh dan beropini negatif.
“Saya memohon sekali kepada IDI dan lembaga terkait untuk mengakomodir apa yang sudah kita temukan ini, jangan mencemooh kemudian jangan beropini yang enggak-enggak, sehingga membuat publik pun akan menjadi bingung,” kata Hadi seperti dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Ninuk-Bunski
Sumber : Kompas TV