Mengapa Djoko Tjandra Harus Dijemput Kabareskrim? Ini Jawaban Pengamat
Wawancara | 31 Juli 2020, 21:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pelarian 11 tahun buronan korupsi hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra, berakhir.
Operasi rahasia diungkap Menko Polhukam hingga terpidana itu ditangkap di Malaysia.
Adapun penangkapan yang dipimpin langsung oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo ini menjadi sorotan sebagian publik yang mempertanyakan perlukah Djoko Tjandra dijemput langsung oleh Kabareskrim?
Wakil Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Irjen Purnawirawan Benny Mamoto pun menjawab bahwa hal tersebut sebagai wujud apresiasi terhadap pimpinan lembaga dari negara lain.
"Ketika kita seperti ini, bentuk apresiasi kita kepada negara yang sudah membantu kita adalah kehadiran pejabat. Bayangkan kalau yang jemput levelnya rendah, sementara di sana yang merespon kita diputuskan pucuk pimpinannya," jelasnya.
Penangkapan Djoko Tjandra seperti diketahui dilakukan secara P to P (police to police) dengan Polisi Diraja Malaysia.
Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit menyebut bahwa penangkapan Djoko Tjandra sendiri adalah perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
"Bapak Presiden memerintahkan untuk mencari keberadaan Djoko Tjandra di manapun berada untuk segera ditangkap dan dituntaskan (kasusnya)," tuturnya.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV