Klaster Perkantoran Jakarta Meningkat, Wagub DKI: Kalau Bisa WFH ya WFH
Berita kompas tv | 28 Juli 2020, 20:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah corona Indonesia tembus di angka 100.000.
Menurut juru bicara satgas penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, setidaknya terdapat 8 klaster yang menjadi penyumbang terbesar dan perlu diwaspadai.
Kedelapan klaster itu yakni pasar, pesantren, transmisi lokal, fasilitas kesehatan, acara seminar, mall, perkantoran dan tempat ibadah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut ada kenaikan pada klaster perkantoran yakni mencapai 59 kantor sehingga total 375 dari 332 pada bulan Juni.
Baca Juga: 440 Karyawan di 68 Perkantoran Jakarta Terjangkit Corona, Kantor Pemerintahan WFH Lagi
Riza mengatakan jika adanya klaster perkantoran ini disebabakan oleh beberapa hal.
"Pertama bisa saja terpapar di rumah, atau kedua terpaparnya di perjalanan di tempat transportasi atau di tempat-tempat umum lainnya umpamanya mampir di pasar, ke mall, dan lain sebagainya, baru nanti di perkantoran," kata Riza.
Upaya yang dilakukan pemerintah, kata Riza, adalah dengan meningkatkan sosialisasi dengan berbagai cara melalui poster-poster media sosial, asosiasi profesi dan sebagainya.
Kemudian pengaturan jam kantor sangat penting diperhatikan oleh perusahaan atau kantor.
"Problemnya, itu kan di perkantoran sudah kami atur, pembatasan 50 persen. Kemudian yang kedua di perkantoran kami minta mengatur jam kantor. Jadi jam masuk dan jam istirahat, serta jam pulang itu diatur. Jedanya tidak kurang 2 bahkan sampai 3 jam. Itu sudah kami atur," lanjut Riza.
Baca Juga: Waspada Perkantoran Jadi Klaster Baru Sebaran Virus Corona
Selain itu, Riza menambahkan, jika pekerjaan yang bisa dikerjaan di rumah sebisa mungkin juga harus dikerjaan di rumah. Sehingga bagi mereka yang pergi ke kantor adalah pekerjaan yang tak bisa dikerjakan di rumah atau diwakilkan.
Lalu, seperti apa pengawasan aktivitas warga jakarta di perkantoran sebagai antisipasi penyebaran Covid-19
Simak dialog bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV