> >

Panglima TNI Hadi Tjahjanto Ingatkan Kelompok Radikal Kerap Bergerak Lewat Internet dan Medsos

Hukum | 17 Juli 2020, 15:19 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi TJahjanto, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, (22/3/2020) (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengingatkan bahwa kelompk radikal terus bergerak meski tengah ada pandemi wabah virus corona atau Covid-19.

Mereka kerap menarik simpati masyarakat atau publik melalui berbagai cara. Beberapa di antaranya melalui medium internet dan media sosial atau medsos.

Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat melantik 208 Perwira Karier di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Sebut Saat Ini sedang Terjadi Perang Pikiran, Apa Maksudnya?

"Kelompok radikal menggunakan internet dan media sosial untuk menarik simpati dan merekrut pendukung,” kata Panglima TNI dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Kamis (16/7/2020). 

Menurut dia, masih adanya serangan teror oleh lone wolf adalah bukti bahwa aktivitas kelompok radikal maupun teroris tersebut masih ada.

Karena itu, dia meminta kepada para perwira karier TNI yang baru saja dilantik dan akan memasuki medan penugasan di tengah kemajuan teknologi untuk tetap waspada.

Ia menuturkan, revolusi Industri 4.0 membawa disrupsi. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga semakin mempercepat disrupsi tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan personel dan organisasi TNI yang adaptif, serta mampu menjawab tantangan dan ancaman yang juga berubah begitu cepat.

Baca Juga: Pesan Panglima TNI dan Kapolri Terkait Berakhirnya PSBB Surabaya

"Di tengah pandemi, Indonesia tetap harus mewaspadai spektrum ancaman yang begitu kompleks. Sebagai alat pertahanan negara, TNI harus dapat mengantisipasi dan menjawab setiap tantangan tersebut," kata Hadi.

Untuk itulah, lanjut dia, pembangunan kekuatan TNI dan peningkatan profesionalisme prajuritnya akan terus ditingkatkan.

Terlebih lagi, teknologi tinggi berkembang cepat dan semakin mudah diperoleh. Menurut dia, salah satu yang perlu dipahami adalah teknologi komunikasi dan kondisi sosial masyarakat.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU