> >

Jokowi: Kalau Dulu Kita Lockdown, Ekonomi Indonesia Akan Minus 17 Persen...

Politik | 17 Juli 2020, 00:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai berikan bantuan modal kerja darurat yang pertama di Istana Merdeka Jakarta, Senin (13/7/2020). (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus sebesar 17 persen. Hal itu dapat terjadi bila sebelumnya pemerintah menerapkan kebijakan lockdown.

"Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin bisa minus 17 (persen)," ucap Jokowi saat rapat dengan para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Jokowi Sebut Faktor Penentu Titik Balik Pemulihan Ekonomi

Kata Jokowi, lembaga internasional memang memperkirakan ekonomi dunia akan mengalami tekanan hebat akibat virus Corona. Salah satunya pun diperkirakan oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

Berdasarkan laporan OECD yang diterima oleh Presiden Jokowi, laju perekonomian sejumlah negara yang menerapkan kebijakan lockdown akan tumbuh negatif.

Misalnya, Perancis minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, dan Amerika Serikat minus 9,7 persen.

"Minus semuanya, negara-negara minus, tidak ada yang plus semua," ujarnya.

Untuk ekonomi global, Jokowi juga mengatakan OECD memperkirakan akan menyentuh minus 6 persen sampai minus 7,6 persen pada 2020. Sementara, menurut Bank Dunia, akan minus 5 persen.

Meski demikian, Jokowi mengklaim ekonomi Indonesia kemungkinan tidak akan jatuh sampai dua digit. Sebab, Indonesia tidak menerapkan kebijakan lockdown, melainkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Setalah Menteri, Presiden Jokowi Ingatkan Para Gubernur Jangan Kerja Normal

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU