Buruh, Mahasiswa, Hingga Ormas Kepung DPR Gagalkan Pengesahan RUU Cipta Kerja
Peristiwa | 16 Juli 2020, 10:56 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Aksi unjuk rasa oleh sejumlah massa dari kalangan buruh, mahasiswa, hingga organisasi massa dalam jumlah besar berencana mengepung Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis (16/7/2020).
Mereka hendak menggagalkan pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja yang saat ini sedang dibahas DPR bersama pemerintah.
Adapun pada hari ini DPR akan menggelar sidang paripurna dengan agenda Penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020.
Baca Juga: Menko Perekonomian: RUU Cipta Kerja Belum Final - AIMAN (Seg 4)
"Ada sekitar 4.000 massa yang terdiri dari buruh, mahasiwa, dan sejumlah elemen lainnya," kata Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Seluruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos saat seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
Nining menjelaskan, sebelum mendatangi Gedung DPR, massa demonstrasi akan terlebih dulu berkumpul di sekitar fly over Taman Ria, Senayan, sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia mengatakan, bahwa dalam aksi ini pihaknya menuntut penghentian pembahasan dan pembatalan RUU Cipta Kerja.
Baca Juga: Mahasiswa PTS di Malang Unjuk Rasa Minta Keringanan Biaya UKT
Nining menegaskan bahwa rencana aksi hari ini juga tak terlepas dari tidak adanya kepekaan anggota DPR terhdap aspirasi elemen masyarakat atas penolakannya terhadap RUU Cipta Kerja.
"Wakil rakyat tidak lagi berperspektif melindungi rakyatnya, mau tidak mau kita harus turun ke jalan," kata dia.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis pagi ini, sekitar pukul 08.00 WIB, massa sudah terlihat berdatangan di sekitar Gedung DPR.
Baca Juga: Ada Wabah Covid-19, Ribuan Buruh Tetap akan Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law
Mereka ada yang datang dari arah Gedung TVRI, sekitar Stasiun Palmerah, juga Jalan Asia Afrika. Bahkan, sudah ada kelompok massa yang berorasi di belakang Gedung DPR.
Adapun aksi unjuk rasa ini tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) yang terdiri dari KASBI, KPBI, Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), SINDIKASI, dan Solidaritas Pekerja Viva (SPV).
Kemudian, Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR), dan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia, LBH Jakarta, AEER, KPA, GMNI UKI, Aksi Kaum Muda Indonesia (AKMI), Federasi Pelajar Indonesia (Fijar), LMND DN, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jentera, dan organisasi masyarakat lainnya.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Buruh dan Mahasiswa Blokade Jalan Amir Mahmud
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV