Sekolah Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi, Aman?
Sapa indonesia | 12 Juli 2020, 22:18 WIBKOMPAS.TV - Kementerian pendidikan dan kebudayaan mengumumkan tahun ajaran baru 2020-2021 dimulai pada 13 Juli 2020.
Wilayah yang masuk di zona hijau sudah dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka.
Mendikbud, Nadiem Makarim menyebut, sudah ada 104 kabupaten yang masuk zona hijau, yang bisa mulai pendidikan tatap muka.
Namun pemeberlakuan peraturan tersebut masih diperuntukan bagi sekolah menegah, yaitu SMP dan SMA.
Salah satu wilayah yang siap menggelar pembelajaran tatap muka adalah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendy mengatakan, sekolah yang hendak menggelar belajar tatap muka, wajib mengajukan proposal di dinas pendidikan, untuk dicek standar protokol kesehatannya.
Menurutnya, ada empat sekolah yang telah diizinkan belajar tatap muka, karena telah memenuhi syarat protokol kesehatan.
Namun, masih ada orangtua yang khawatir jika pembelajaran dilakukan tatap muka. Mereka menilai, siswa masih sulit diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Selama pandemi ini, sekolah-sekolah menerapkan pendidikan jarak jauh, dimana interaksi antara guru dan murid dilakukan via internet atau dalam jaringan, daring.
Namun hasil survei yang dilakukan litbang kompas menunjukkan, 65,5 persen responden mengaku, pembelajaran jarak jauh belum efektif.
Sementara yang menilai siudah efektif, 28,9 persen. Sedang sisanya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Respoden juga ditanya soal kekhawatiran jika sistem pjj berlangsing lama.
34 koma 5 persen menjawab kualitas pendidikan bisa turun.
Kemudian yang menjawab siswa bisa jenuh atau stres sebanyak 28,3 persen.
Ada juga yang menjawab orangtua bisa stres, daerah tidak punya akses teknologi, dan lain sebagainya.
Sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka harus benar-benar memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.
Jangan sampai sekolah menjadi salah satu sumber penularan Corona.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV