Soal Reshuffle, Erick Thohir: Siap Diangkat, Harus Siap Dicopot
Politik | 11 Juli 2020, 13:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku siap diangkat dan dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika dalam kinerjanya dinilai tidak optimal membantu jalannya pemerintahan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir menjawab pertanyaan Jurnalis Senior Kompas, Budiman Tanuredjo, soal isu reshuffle menteri yang beredar di masyarakat. "Jangan hanya siap diangkat, harus siap dicopot juga," jawab Erick Thohir
Bagi Erick, adalah sebuah kewajaran jika Presiden Jokowi mereview kinerja menteri-menterinya.
"Karena kita pembantu, dan halnya beliau untuk me-review kita. Kalau kita tidak mau di-review oleh beliau yang jangan jadi menteri, jangan jadi pembantu. Jadi menurut saya itu hak prerogatif beliau untuk melakukan itu," ujar Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Datangi KPK, Masuk dan Keluar Lewat Pintu Belakang, Ada Apa?
Erick lebih lanjut menuturkan isu reshuffle menteri adalah bagian demokrasi yang harus dihargai. Termasuk, sambungnya, menerima kritikan yang masuk dan menjadikannya sebagai bahan introspeksi.
Sebelumnya, dalam sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Presiden Jokowi di depan para menteri dan pimpinan lembaga negara mengancam akan me-reshuffle menteri-menterinya. Dalam video berdurasi 10 menit 20 detik tersebut, Presiden Jokowi tampak emosi dan beberapa kali suaranya meninggi.
Presiden Jokowi mengkritik para pembantunya yang dinilai tidak memiliki "sense of crisis" dan bekerja ala kadarnya.
Baca Juga: MPR Tanyakan Kepastian Soal Reshuffle Kabinet ke Jokowi
Beberapa hari setelah pernyataan Presiden Jokowi, Mensesneg Pratikno justru menyatakan isu reshuffle tidak lagi relevan. Lantaran teguran keras Presiden Jokowi mempunyai arti signifikan dan dilaksanakan secara cepat oleh kabinet.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV