Pakar Unair Kritik Balik Risma: Pemimpin Harus Mau Dinilai dan Mendengar
Peristiwa | 5 Juli 2020, 14:51 WIBKOMPAS.TV - Pakar komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Dr Suko Widodo mengkritik balik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait dengan data dan informasi Pemkot Surabaya.
Suko menilai bahwa ada kesalahan persepsi soal data dan informasi yang Risma dapatkan dari anak buahnya.
Sebagai pemimpin, Risma seharusnya menerima data dari berbagai pihak, bukan hanya dari bawahannya.
Baca Juga: Penelitian Unair Rujukan Khofifah Dinilai Tidak Benar, Risma: Itu Pelanggaran Besar
Proses inilah yang kemudian, menurut Suko, tidak ada dialog dengan sejumlah kalangan di luar Pemkot yang mungkin juga memiliki data tersendiri.
"Bu Risma ini seharusnya disediakan informasi yang memadai agar ketika bertemu pihak lain bisa saling menerima informasi," ujarnya saat wawancara dengan Rosianna Silalahi pada Program ROSI, KOMPAS TV, Kamis (2/7/2020) malam.
"Karena pasokan informasi yang diberikan ke Bu Risma boleh jadi saya tidak mengatakan salah, tapi harus dimatangkan terlebih dahulu," sambungnya.
Suko kemudian mencontohkan ketika para dokter menjelaskan bahwa di Rumah Sakit dr Soetomo ada 73 persen pasien yang merupakan warga Surabaya. Hal itu ternyata membuat Risma kaget.
"Kalau melihat runtutan dialog dengan dokter senior, juga melihat gagaimana Bu Risma menceritakan, Bu Risma mengalami shock, kemudian kaget itu," jelasnya.
Baca Juga: Risma: Saya Jenderal di Surabaya | Ada Apa dengan Risma? - ROSI (Bag1)
Silang Pendapat Risma Khofifah
Selain itu, Suko juga menyinggung silang pendapat yang kerap terjadi antara Pemkot Surabaya dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim). Kedua pemimpinnya kerap berbeda data dan informasi soal penanganan pandemi.
Yang menjadi persoalan, menurut Suko, yakni penyampaian komunikasi serta koordinasi yang buruk.
"Ini miskomunikasi. Komunikasi pemerintah Kota Surabaya dan Pemprov Jawa Timur tidak berlangsung dengan bagus. Masing-masing punya ego masing-masing," katanya.
Suko kembali berpesan dalam hal ini bahwa kuncinya Risma dan Khofifah (Gubernur Jatim) perlu disediakan informasi yang akurat.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV