Jokowi: Asal untuk Rakyat dan Negara, Saya Pertaruhkan Reputasi Politik Saya
Politik | 29 Juni 2020, 05:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kinerja para menterinya belum maksimal dalam mengatasi pandemi virus corona (Covid-19). Dia bahkan tak segan akan melakukan reshuffle kabinet jika kinerja menterinya tidak ada peningkatan.
"Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progress yang signifikan. Nggak ada," ujar Jokowi dengan penekanan, saat pembukaan Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).
Sejauh ini, menurut Jokowi, kerja para kabinet dan jajarannya layaknya dalam situasi normal.
Baca Juga: Jengkel Kinerja Menteri, Jokowi Ancam Bubarkan Lembaga hingga Reshuffle Kabinet
Dia mengaku tidak keberatan jika harus mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU dan Peraturan Presiden untuk menunjang kebijakan para menteri dalam penanggulangan Covid-19 dan mendongkrak ekonomi masyarkat.
"Kalau mau minta Perppu lagi saya buatin Perppu. Kalau yang sudah ada belum cukup. Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," sambungnya.
Untuk itu, Jokowi meminta para menteri dan jajarannya melakukan kerja ekstra dalam menangani pandemi corona.
Kabinet Indonesia Maju harus berpikiran yang sama bahwa Indonesia sedang diambang krisis, bukan berpandangan bahwa hal ini normal dan terjadi di negara-negara lain.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan? Suasana ini krisis. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary," tegas Jokowi.
"Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?" sambungnya.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV