Setuju CFD 32 Titik, Sosiolog: Masyarakat Jakarta Tetap Harus Dididik
Berita kompas tv | 28 Juni 2020, 14:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sempat menuai kritik pasca menimbulkan kerumunan pengunjung, car free day di kawasan Sudirman – Thamrin ditutup sementara.
Sebagai gantinya, mulai hari Minggu (28/06/2020), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memecah lokasi kegiatan hari bebas kendaraan bermotor ke 32 titik dan salah satu lokasi CFD adalah di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Pemecahan titik CFD ditanggapi positif oleh masyarakat.
"Kalau saya sendiri sih setuju aja. Untuk mungkin kan pemerintah sendiri sudah ngatur, apa lagi zaman-zaman seperti ini kan dari virus Covid-19," ujar Dwi Wahyono salah satu warga.
Selama masa pandemi, masyarakat yang ingin berolahraga di kawasan CFD tetap wajib mematuhi protokol kesehatan.
Mereka juga dilarang membawa anak di bawah 9 tahun dan dilarang bergerombol.
"Jadi saat ini kita tidak secara khusus menyebut car free day. Tapi ruang olahraga untuk masyarakat dengan pembatasan lalu lintas di 32 kawasan," kata Wildan, Kasi Pengendalian Operasi Sudinhub Jakbar.
Sosiolog Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo di program Sapa Indonesia Malam di KompasTV, mendukung pemecahan CFD jadi 32 titik demi mencegah kerumunan.
Namun dia meminta pengawasannya ditingkatkan.
"Masyarakat Jakarta harus selalu dididik bagaimana yang benar," ujarnya.
Pemecahan CFD ternyata belum maksimal mencegah kerumunan.
Di Jalan Cipete Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, hari bebas kendaraan bermotor tetap ramai.
Beberapa peserta CFD juga membawa anak di bawah 9 tahun.
Wali Kota Jakarta Selatan tetap meminta masyarakat yang ingin berolahraga tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran corona.
Di wilayah Jakarta Selatan ada 5 titik lokasi car free day yang tersebar di Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama dan Tebet.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV