> >

Anak Belum Bisa Gunakan Masker, Dokter Reisa Sarankan Jangan Dibawa ke Tempat Wisata

Berita kompas tv | 23 Juni 2020, 21:45 WIB
Anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro (kanan) (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi para orang tua atau anak dewasa, ini ada saran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Menurut anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, sebaiknya anak yang belum bisa menggunakan masker dengan benar disarankan tidak dibawa ke kawasan pariwisata yang dibuka secara bertahap di tengah pandemi Covid-19 oleh pemerintah.

Baca Juga: Wishnutama: Kami Membuka Kembali Wisata Alam Karena Berisiko Rendah Penularan Covid-19

“Hindari mengajak anak yang belum bisa menggunakan masker dengan baik dan benar,” ujar Reisa Broto Asmoro, dalam siaran langsung di akun Youtube BNPB, Selasa (23/6/2020). 

Reisa yang juga seorang dokter itu mengingatkan, agar pengunjung selalu menggunakan masker selama berada di kawasan wisata. 

Selain itu, mereka yang rentan terhadap penularan Covid-19, misalnya orang yang memiliki penyakit penyerta, disarankan tidak mengunjungi kawasan wisata. 

Bagi mereka yang ingin berkunjung, Reisa meminta calon pengunjung memastikan berada dalam kondisi sehat. 

Apabila sakit, masyarakat diminta tetap tinggal di rumah. 

Setelah berkunjung, Reisa pun mengingatkan penerapan protokol kesehatan sesampainya di rumah. 

“Seperti mandi, ganti pakaian dan jangan lupa bersihkan peralatan yang dibawa ke luar, seperti handphone, kacamata, tas dan barang-arang lainnya dengan disinfektan,” tutur Reisa.  

Reisa melanjutkan, masyarakat diminta saling mengingatkan agar selalu menjaga jarak, memakai masker, serta rajin mencuci tangan. 

Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengumumkan 13 kawasan pariwisata alam akan segera dibuka di tengah pandemi virus corona (Covid-19). 

Baca Juga: Tempat Wisata Dibuka, Ini Kata Wagub DKI ... - AIMAN (Bag 5)

Namun, Doni menegaskan, kawasan pariwisata alam tersebut akan dibuka secara bertahap. 

Doni menyampaikan, tempat yang diperbolehkan dibuka hanya kawasan pariwisata yang berada di daerah zona hijau atau kuning. 

Kapasitas tampung kawasan pariwisata tersebut juga dibatasi hanya 50 persen dari jumlah pengunjung normal. 

Ia juga menegaskan, pihak pengelola yang kawasan pariwisata dibuka harus terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 

Sementara itu, untuk zona lainnya diatur sesuai kesiapan daerah dan pengelola kawasan.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU