Sembako untuk Guru Mengaji dan Santri, Hasil Program Sahur Time Kompas TV
Sapa indonesia | 20 Juni 2020, 15:29 WIBKOMPAS.TV - Melalui program sahur time saat bulan ramadhan, Kompas TV berhasil mengumpulkan donasi lebih dari 1 miliar rupiah.
Donasi ini juga atas kerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq Shodakoh Nadhalatul Ulama.
Donasi diberikan dalam bentuk sembako, kepada ribuan guru mengaji dan santri, khususnya yang terdampak covid 19.
Kompas tv bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama, akan melaksanakan pembagian ribuan paket sembako secara bertahap kepada guru mengaji, dan santri, yang terkena dampak Covid-19.
Program ini merupakan tindak lanjut dari pengumpulan donasi sebesar 1,2 miliar rupiah, pada program sahur time, yang disiarkan Kompas TV, selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.
Masjid Kyai Haji Hasyim Asyari Jakarta, dipilih menjadi tempat pertama, pembagian 200 paket sembako.
Sebagai lambang hadirnya NU, dalam membantu masyarakat, di masa pandemi Covid-19.
Pembagian sembako ini dilakukan setelah penyelenggaraan shalat Jumat, dengan menggunakan kupon.
Tentunya sesuai dengan protokol kesehatan.
Lebih dari 6.000 guru mengaji dan santri, ditargetkan akan menerima bantuan sembako, yang mulai di-distribusi secara bertahap, hingga dua minggu ke depan.
Khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah zona merah Covid-19.
Guru mengaji dan santri, dipilih sebagai penerima bantuan, karena dinilai sebagai salah satu kelompok yang paling terdampak.
Khususnya dalam pembatasan kegiatan di bulan suci Ramadhan.
Salah satu penerima bantuan mengaku sangat terbantu dengan program ini.
Meski demikian guru mengaji ini masih bersyukur dengan kesehatan saat ini, dan berharap agar Corona segera berlalu.,
Kerja sama ini membuktikan bahwa semangat gotong royong membantu sesama, tidak punah di Tanah Air.
Pengurus besar Nahdlatul Ulama juga berharap, agar program kemanusiaan ini terus diitngkatkan menjelang hari raya Qurban, Idul Adha.
Agar dapat berbagi kegembiraan bersama yang terdampak secara finansial, akibat pandemi Covid-19.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV