Unjuk Rasa Pedagang Kaki Lima Tolak Relokasi Berujung Ricuh
Indonesia update | 16 Juni 2020, 19:31 WIBKOMPAS.TV - Unjuk rasa ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kantor Wali Kota Ambon, berlangsung ricuh.
Selain menolak relokasi, para pedagang juga meminta Wali Kota Ambon meninjau kembali aturan jam operasional selama pandemi corona.
Ratusan pedagang berusaha masuk ke Gedung Balai Kota untuk bertemu dengan Wali Kota Ambon sembari mendorong pagar, sejumlah pedagang meminta Wali Kota menemuinya.
Meski petugas Satpol PP berusaha menenangkan massa, akhirnya para pedagang merusak pagar dan berhasil masuk ke gedung balai kota.
Aksi saling dorong antara petugas Satpol PP dan ratusan PKL terjadi di depan pintu Gedung Balai Kota.
Para pedagang yang kesal menunggu Walikota yang tak kunjung keluar berusaha masuk ke Kantor Walikota Ambon.
Para pedagang yang berhasil masuk ke halaman Gedung Balai Kota berusaha ditenangkan petugas untuk menghindari kericuhan lebih besar.
Para pedagang ini ingin bertemu dengan Wali Kota Ambon karena menolak direlokasi.
Selain itu, para pedagang juga meminta pemerintah meninjau kembali aturan Jam Operasional Pasar Mardika, selama pembatasan kegiatan masyarakat di kota ambon.
Pasalnya, pembatasan jam operasional dianggap merugikan para pedagang.
Setelah bernegosiasi dengan petugas, akhirnya perwakilan pedagang dan sejumlah mahasiswa yang ikut unjuk rasa, dipersilakan masuk untuk menemui perwakilan pemerintah Kota Ambon.
Para PKL menolak jam operasional pasar dari pukul 5 pagi hingga 6 sore. Pasalnya, toko lain boleh buka hingga pukul 9 malam. Hingga kini, hasil negosiasi masih ditunggu para PKL.
Sementara, pihak pemerintah Kota Ambon juga belum memberikan konfirmasi terkait kejadian ini.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV