> >

Gugus Tugas Covid-19 Siap Kawal Pembukaan Sekolah di Zona Hijau pada Juli Mendatang

Berita kompas tv | 16 Juni 2020, 05:15 WIB
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (6/5/2020). (Sumber: Dok Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

JAKARTA, KOMPASTV - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bakal mengawal proses kegiatan pembelajaran tatap muka dalam tahun ajaran baru 2020/2021 pada Juli mendatang.

Pemerintah berencana membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah zona hijau atau wilayah yang tidak terdampak virus corona. Pembukaan sekolah ini nantinya dilakukan secara bertahap, dari tingkat SMA sederajat hingga tingkat TK dan PAUD.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjelaskan langkah-langkah pembukaan sekolah yang dilakuakan Kemendikbud telah dibahas bersama Gugus tugas, Kemenkes dan Kemendagri.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan SKB 4 Menteri Sebagai Panduan Masuk Sekolah

Dalam prosesnya nanti, tim gugus tugas akan mengawal dengan memberikan informasi secara seksama kepada Pemda di zona hijau dan kementerian lembaga yang terkait mengenai perkembangan di daerah.

Menurut Doni, wilayah zona hijau atau daerah yang tidak ada dampak Covid-19 bisa saja berubah menjadi zona kuning jika masyarakat setempat tidak berhati-hati dan tidak melaksankan protokol kesehatan.

"Gugus tugas tetap memberikan infomasi sehingga sistem pendidikan kita tetap terjamin keamanannya. Kita tidak ingin ada anak-anak kita yang mengalami resiko terpapar karena kurang hati-hatinya kita semua," ujar Doni saat webminar, Senin (15/6/2020).

Lebih lanjut Doni menjelaskan pihaknya tidak keberatan jika nantinya akan ada pemeriksaan terhadap peserta didik dan pengajar.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Hanya 6 % Peserta Didik di Zona Hijau Belajar Offline, 94 % lainnya Sekolah Online

Namun tes yang dilakukan tidak bisa dilakukan secara masal, sebab akan berpengaruh pada biaya yang sangat besar.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU