> >

Sebagian Warga Abaikan Covid-19, Tagar #IndonesiaTerserah Viral!

Kompas siang | 18 Mei 2020, 15:57 WIB

KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 di Indonesia, belum juga berakhir, tapi masyarakat sudah berkerumun di sejumlah tempat, abai dengan protokol kesehatan.

Maka, kritik pun dilontarkan, terhadap warga yang berkerumun, dan terhadap pemerintah.

Kerumunan, yang semestinya dijauhi selama pandemi Covid-19, malah jadi tren dalam sepekan terakhir.,

Awalnya, restoran waralaba cepat saji dari amerika serikat, yang menutup gerainya di Thamrin.

Warga berkumpul, setelah pihak pengelola restoran mengumumkan penutupan, 10 Mei lalu.

Lalu, pada Kamis, di Terminal II Soekarno-Hatta, calon penumpang pesawat menumpuk.

Ini imbas setelah kementerian perhubungan mengizinkan transportasi publik kembali beroperasi, untuk kelompok bisnis dan pegawai negeri.

Dua hari pasca-penumpukan calon penumpang, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengakui kesalahan pemerintah, yang tak mengantisipasi kebijakan yang dikeluarkan kementerian perhubungan.

Akhir pekan kemarin, kerumunan juga tampak di Kawasan Tanah Abang sampai Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat.

Kondisi ini, membuat warga, mengkritik pemerintah, dan warga yang tak peduli dengan kesehatan dan keselamatan seluruh masyarakat.

Kritik dilontarkan di media sosial, dengan tagar indonesia terserah, yang dalam dua hari menjadi trending topik twitter.

Para tenaga kesehatan, garda depan, yang bertarung nyawa menangani Covid-19, juga mulai resah.

Sudah puluhan tenaga kesehatan meninggal dunia, tertular, saat merawat pasien Covid-19.

Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo juga setuju.

Saat ini, terjadi akumulasi kesalahan pemerintah dengan keputusan-keputusan yang tidak konsisten, serta masyarakat yang abai.

Tes Covid-19 secara polimerasi chain reaction, yang diinginkan Presiden Joko Widodo sampai 10 ribu sampel perhari, masih jauh dari kata tercapai.

Sementara pengabaian protokol kesehatan oleh warga, dan ketidak konsistenan sikap pemerintah, tampak dalam menangani perilaku masyarakat menghadapi Covid-19.

Penulis : Aleksandra-Nugroho

Sumber : Kompas TV


TERBARU