Prediksi Corona Berakhir Bulan Juli, Apa Strategi Pemerintah Setelahnya?
Sapa indonesia | 27 April 2020, 22:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar gembira di tengah pandemi corona di tanah air.
Selain jumlah pasien sembuh yang melonjak, angka kasus positif baru di DKI Jakarta mulai berkurang dari hari ke hari.
Ketua Gugus Tugas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menyebut, pemerintah memprediksi penurunan kasus Covid-19 di tanah air terjadi pada Mei – Juni tahun ini.
Situasi normal kembali diprediksi berlangsung pada awal Juli 2020.
Khusus di DKI Jakarta, sejak 2 Maret – 27 April, penambahan tertinggi terjadi pada 16 April lalu yakni sebanyak 223 kasus positif.
Pengurangan terus terjadi sejak 24 April 2020.
Para ilmuwan berbagai universitas ikut meneliti kasus corona.
Yang terbaru dari Universitas Teknologi dan Design Singapura yang memperkirakan akhir kasus corona di Indonesia pada 6 Juni dimana 97 persen kasus corona berakhir.
Sebelumnya, para pakar statistika dari Universitas Gajah Mada juga menyusun penelitian serupa dengan metode berbeda yang memperkirakan akhir pandemi ini pada 29 Mei mendatang.
Untuk membendung meluasnya penularan, pemerintah menggencarkan tes masif di 58 laboratorium dengan target 10.000 tes per hari.
Kedisiplinan warga jadi salah satu kunci kemenangan melawan pandemi corona.
Ketegasan aparat selama pembatasan sosial termasuk tes masif dan pelacakan yang agresif, jadi strategi bersama memastikan pandemi corona, berakhir lebih cepat.
Lalu sejauh mana hasil pemodelan matematika dan statistik ini dapat menjadi rujukan akhir masa pandemi corona di tanah air?
Simak ulasan bersama Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono melalui sambungan Skype.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV