Presiden Jokowi Buka Suara Soal Pengunduran Diri Dua Staf Khusus Milenialnya
Berita kompas tv | 25 April 2020, 00:29 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait dua staf khususnya, Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
Bekas Wali Kota Solo itu mengaku memahami keputusan keduanya mengundurkan diri sebagai staf khusus milenial presiden.
"Saya memahami mengapa mundur, Saudara Belva Devara dan Andi Taufan, mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," kata Jokowi dalam video di akun youtube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Jumat (24/4).
Baca Juga: ICW: Ada Kesan Presiden Membiarkan Konflik Kepentingan di Jajaran Stafsus
Jokowi berharap, dengan bekal pengalaman keduanya bergabung sebagai staf khusus presiden, keduanya bisa memahami tentang pemerintahan dan kebijakan publik.
Menurut Jokowi, keduanya bersama dengan staf khusus lain sudah banyak membantu presiden dalam membuat inovasi dalam sistem pelayanan publik.
Meski begitu, Jokowi berharap, baik Belva maupun Andi bisa mencapai kesuksesan dalam bidang yang nantinya akan digeluti masing-masing.
"Saya meyakini mereka akan suskses di bidang masing-masing, Belva di bidang pendidikan dan di bidang fintek keuangan mikro dan usaha kecil," kata Jokowi.
Sebelumnya, Belva mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi pada 15 April 2020. Dua hari berikutnya atau pada 17 April 2020, giliran Andi mengajukan pengunduran diri.
Belva mengatakan, keputusan dirinya mengundurkan diri sebagai staf khusus presiden ini agar polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang beragam terkait posisinya tidak berlarut-larut.
Mundurnya Belva tak lepas dari keterlibatan perusahaan yang didirikannya, Ruangguru, yang masuk dalam salah satu mitra pemerintah dalam program Kartu Prakerja.
Baca Juga: Eks Komisioner KPK Ingatkan Stafsus Presiden, Konflik Kepentingan Tangga Menuju Korupsi
Sementara Andi mengatakan, dirinya ingin mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya usaha mikro dan kecil.
Adapaun pengunduran diri Andi Taufan dinilai tak lepas dari informasi dalam setengah bulan terakhir.
Berawal dari surat yang dikirimnya kepada para camat di Indonesia. Surat berkop Sekretariat Kabinet itu meminta camat mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek untuk menanggulangi wabah corona.
Yang menjadipersoalan karena Andi Taufan adalah pendiri sekaligus CEO perusahaan tersebut. Surat itu menuai polemik hingga akhirnya Andi Taufan meminta maaf dan menarik surat itu.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV