Pandemi Corona, Bisnis Waralaba Kian Kritis
Sapa indonesia | 23 April 2020, 11:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperkirakan akan mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-II dan ke-III pada tahun ini akan mengalami tekanan berat mendekati titik 0% atau bahkan -2%, namun diharapkan bisa kembali pulih pada kuartal ke-IV.
Tekanan terhadap ekonomi nasional selama pandemi Covid-19 berimbas pada tenaga kerja yang perusahaanya terdampak maupun tenaga kerja informal yang kehilangan atau berkurang penghasilannya.
Hingga 13 April 2020, dari data Kementerian Ketenagakerjaan, terinci pekerja sektor formal yang terdampak pandemi corona yakni sebanyak 212.000 orang di-PHK dan 1,2 juta orang dirumahkan.
Sementara dari sektor informal, ada 282.000 pekerja tidak memiliki penghasilan.
Sementara, dari data Badan Penyelenggara Jamsostek, terdapat 454.000 orang di sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK.
Tidak hanya pengusaha besar, namun masa pandemi Covid-19 dan PSBB juga berdampak besar ke pelaku usaha kecil dan menengah.
Terlebih di bidang kuliner. Lalu bagaimana pelaku usaha kuliner menyiasati masa-masa sepinya pembeli?
Kami akan bertanya langsung kepada Ketua Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia, Puspo Wardoyo, via Skype dari Semarang Jawa Tengah.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV