Presiden Jokowi Minta Program Kartu Prakerja Diprioritaskan bagi Warga Terkena PHK
Berita kompas tv | 7 April 2020, 11:27 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo meminta program Kartu Prakerja diprioritaskan kepada masyarakat yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja ( PHK) akibat dampak wabah virus corona atau Covid-19.
Ia menyebut, pemerintah sudah menaikkan anggaran program ini dari sebelumnya Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun. Penerima manfaat pun oleh pemerintah ditambah menjadi 5,6 juta orang.
Namun demikian, Jokowi memperingatkan tidak semua pihak akan mendapat program pemerintah tersebut.
Bekas Wali Kota Solo itu meminta penerima manfaat dari program ini diseleksi ketat, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Baca Juga: Susun Kartu Pra Kerja dan Penyebaran Pancasila Tugas Pertama Stafsus Presiden – BERKAS KOMPAS (Bag2)
"Terutama yang terkena PHK," kata Presiden Jokowi dalam konferensi persnya di Jakarta pada Selasa (7/4).
Pandemi Covid-19 di Tanah Air diketahui membuat sejumlah perusahaan terpaksa merumahkan hingga memecat karyawannya.
Di DKI Jakarta, sebanyak 162.416 pekerja telah di-PHK dan dirumahkan tanpa upah. Demikian berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta.
Rinciannya, 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK, sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan tanpa upah.
Selain untuk korban PHK, Presiden Jokowi juga meminta Kartu Prakerja diberikan kepada para pekerja informal dan pelaku usaha mikro kecil menengah.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV