> >

Ternyata, Waspada Terhadap Wabah Virus Sudah Disampaikan Nabi Muhammad SAW

Sapa indonesia | 18 Maret 2020, 21:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah kasus positif corona di tanah air terus bertambah. Berbagai upaya untuk mencegah agar penyebaran virus ini tak makin meluas terus dilakukan pemerintah.  

Penambahan rumah sakit dan tenaga medis terus diupayakan untuk merawat pasien positif corona.

Jubir Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebutkan total kasus positif corona menjadi 227, pasien sembuh 11 dan meninggal bertambah menjadi 19 orang .

Kasus corona di Indonesia telah melampaui 3 negara tetangga. 

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait penyelenggaraan ibadah di tengah situasi corona.

Termasuk pengaturan ibadah Solat Jumat.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Penggantian Shalat Jumat Ditengah Pandemi Corona

Sekretaris komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengumumkan keputusan pelaksanaan ibadah bagi umat Islam.

Sementara bagi Umat Kristen Protestan  Ketua PGI Gomar Gultom  juga mengimbau ibadah di rumah hingga 2 pekan kedepan.

Di samping itu, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menuliskan pernyataan dalam akun instagramnya "Sepertinya ada yang keliru.. ?? Di negeri asalnya Covid-19 china, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Shalat Berjamaah. Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya..?? Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dgn Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19..??"

Terkait munculnya larangan shalat jamaah di masjid yang dianggap seolah-olah mengakibatkan phobia terhadap rumah ibadah umat Islam, Ketua Pengurus Besar NU, K.H. Marsudi Syuhud menyebutkan jika kewaspadaan terhadap wabah sudah pernah disampaikan oleh Rasulullah sejak 15 abad yang lalu.

Baca Juga: Doa Agar Terhindar dari Wabah Virus Corona

"Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian mendatanginya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)

Ketua PBNU juga menegaskan jika menjaga jiwa sudah menjadi tujuan syari'ah yang paling utama dan untuk menjaga jiwa ini tentu saja harus dengan memitigasi resiko yang ada.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU