Bahaya Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga, Dokter: Lebih Beracun dari Sianida
Berita kompas tv | 11 Maret 2020, 22:43 WIBKOMPAS.TV - Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).
Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris mengungkapkan bahwa ikan buntal memang bahaya untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Satu Keluarga Meninggal Dunia Setelah Menyantap Ikan Buntal
Pasalnya, menurut Fiarry, racun tetrodoxin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.
Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun tersebut.
"Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkap Fiarry sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) malam.
Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun.
"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.
Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.
Sehingga, otot-otot akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bernapas.
Seseorang pun dapat meninggal dunia karena kehabisan napas akibat racun ini.
Baca Juga: Makan Ikan Buntal, 3 Orang Tewas Keracunan
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV