Berpotensi Bikin Krisis, Presiden Imbau Warga Agar Tidak "Panic Buying"
Sapa indonesia | 4 Maret 2020, 14:06 WIBKOMPAS.TV - Kabar adanya dua warga asal Depok, Jawa Barat yang dinyatakan positif tertular virus corona yang diumumkan langsung Presiden Joko Widodo, langsung mendapatkan reaksi panik sebagian masyarakat.
Kepanikan terlihat di antaranya dari aksi borong masker, seperti terlihat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Tak hanya masker dan kebutuhan kesehatan, warga juga tampak memenuhi sejumlah supermarket di Jakarta untuk memborong bahan kebutuhan pokok, sebagai persiapan karena khawatir wabah corona akan meluas.
Menanggapi aksi borong masker dan kebutuhan pokok akibat wabah corona ini, Kadin DKI Jakarta mengimbau kepada warga untuk tidak panik berbondong-bondong menyerbu stok pangan karena membuat harga-harga naik dan barang menjadi langka.
Pemerintah pun diminta lebih aktif menyampaikan penyuluhan untuk bisa meredam kepanikan masyarakat saat ini.
Di sisi lain, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau IAKMI, meminta pemerintah lebih gencar lagi meningkatkan pemeriksaan kesehatan di pintu-pintu masuk Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona baru, sebagai sistem deteksi dini penyebaran corona.
Pemerintah juga diminta mengeluarkan larangan kunjungan WNI ke negara yang terpapar virus corona baru.
Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay menyebutkan masih adanya "misscom" antar pemerintah pusat dan daerah yang akhirnya kerap menyebabkan bocornya identitas pasien.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman juga menyebutkan jika Presiden mengimbau agar tidak perlu terjadi "panic buying".
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV