Pasca Gunung Merapi Erupsi, Ini Dampak Pada Warga
Indonesia update | 3 Maret 2020, 17:55 WIBKOMPAS.TV - Hingga selasa (02/03/2020) sore, aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali normal.
Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamamatan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, visual merapi terhalang kabut pasca erupsi.
Namun laporan seismometer menunjukkan jumlah kegempaan cenderung berkurang.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Yogyakarta, masih menetapkan status Gunung Merapi di level 2, atau waspada.
Status itu belum berubah sejak Mei 2018.
Erupsi Gunung Merapi Selasa (02/03/2020) pagi berdampak hujan abu cukup tebal.
Hujan abu ini mengguyur sebagian wilayah Boyolali, Klaten, dan Sukoharjo.
Hujan abu dampak dari erupsi merapi di Sawit Boyolali Jawa Tengah mencapai ketebalan 0,5 CM.
Kondisi ini, menggangu aktifitas warga terutama pengendara sepeda motor.
Antsipasi sesak napas, sejumlah warga mulai menggunakan masker.
Letusan Gunung Merapi memunculkan kolom abu setinggi 6.000 meter dari kawah pada selasa (02/03/2020) pagi.
Sejumlah wilayah terdampak hujan abu tipis.
Masyarakat dan wisatawan diminta menjauhi zona bahaya radius 3 kilometer dari puncak gunung merapi.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 6.000 Meter
Penulis : Fransiska-Wijayanti
Sumber : Kompas TV