Membandingkan Anggaran Penanggulangan Banjir Jakarta Era Anies dan Ahok
Berita kompas tv | 10 Februari 2020, 15:08 WIBMasih dikutip dari Kompas.com, tercatat Pemprov DKI memiliki 478 pompa yang tersebar di 176 lokasi, terdiri dari pompa stasioner, pompa mobile, dan rumah pompa pada 2019. Prioritas selanjutnya pada 2019, yaitu pembangunan drainase yang mengisi porsi 32,9 persen dari total belanja banjir (Rp882,2 miliar). Adapun pada 2020, fokus kembali jatuh pada program penataan kali dan waduk sebesar 28,3 persen (Rp683,6 miliar).
Baca Juga: TEGAS! Jokowi Kembali Ancam Copot Pangdam dan Kapolda Jika Terjadi Karhutla
Dinamika anggaran untuk penanganan banjir sudah terjadi selama puluhan tahun. Meski demikian, persentase anggaran DKI Jakarta di 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, dalam APBD 2013 DKI Jakarta saat itu telah ditetapkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk penanggulangan banjir, tetapi tidak memadai dalam menghadapi banjir.
Secara persentase, anggaran Rp1,5 triliun itu hanya 3 persen dari total APBD DKI senilai Rp49,98 triliun. Saat banjir besar di tahun 2007, saat itu anggarannya lumayan besar yakni mencapai Rp1,2 triliun atau sekitar 5,8 persen dari total APBD DKI Jakarta saat itu sebesar Rp20,68 triliun.
Baca Juga: [FULL] : Pernyataan Anies, Soal Kenapa Jakarta Banjir Lagi
Permasalahannya, saat itu alokasi dana Rp1,2 triliun itu juga masih harus dibagi untuk kebutuhan selain penanggulangan banjir. Alokasi dana untuk penanggulangan banjir saat itu hanya Rp255 miliar, kurang dari 24 persen kebutuhan biaya tahunannya, yakni Rp1,25 triliun.
Menurut perhitungan, anggaran terbesar penanggulangan banjir (Rp1,2 triliun) adalah untuk pengerukan 13 sungai. Pada tahun 2002, juga diwarnai dinamika anggaran. Alokasi dana penanggulangan banjir 2002 tercatat Rp294,7 miliar atau sekitar 3 persen dari total Rp9,4 triliun APBD DKI Jakarta 2002.
#Banjir #AniesBaswedan #Ahok
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV