Tak Ada Maksud Menyinggung, Yasonna Laoly Minta Maaf ke Warga Tanjung Priok
Berita kompas tv | 22 Januari 2020, 19:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly akhirnya meminta maaf kepada warga Tanjung Priok.
Ia menegaskan tidak ada maksud untuk menyinggung warga Tanjung Priok dengan pernyataannya saat acara 'Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan' di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, pada Kamis pekan lalu.
"Pernyataan saya sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung perasaan saudara-saudara di Tanjung Priok. Bahwa kemudian ternyata itu berkembang luas dengan penafsiran berbeda di media massa dan publik luas, sehingga saudara-saudara merasa tersinggung, maka saya menyampaikan permohonan maaf," ujar Yasonna saat jumpa pers di Kantornya di jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Sebut Tanjung Priok Banyak Kriminal, Warga Demo Desak Yasonna Minta Maaf
Yasonna menambahkan dirinya juga berterimakasih terhadap warga Tanjung Priok yang mengingatkan dirinya. Sebagai pejabat publik Yasonna tak masalah jika mendapat koreksi dari masyarakat.
Ia berharap permohonan maaf ini menyelesaikan perbedaan pandangan antara pernyataannya dengan penilaian warga Tanjung Priok. Menteri kader PDI Perjuangan ini juga tak sungkan untuk berkunjung ke Tanjung Priok untuk bersilaturahmi.
"Saya berharap setelah konpers ini kita dapat kembali menyatukan hati dan diri kita sebagai sesama anak bangsa. Mudah-mudahan, saya akan mencari waktu yang pas untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara di Tanjung Priok," ujar Yasonna.
Sebelumnya ratusan massa yang mengaku warga Tanjung Priok mengelar demo di depan gedung Kementerian Hukum dan HAM. Demo itu untuk menuntut Yasonna Laoly meminta maaf terkait pernyataannya.
Baca Juga: Yasonna Laoly Ucapkan Terima Kasih kepada Warga Tanjung Priok
Kala itu, Yasonna membandingkan wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan Menteng, Jakarta Pusat. Ia menilai wilayah Tanjung Priok banyak terjadi tindak kriminal karena perekonomiannya miskin. Sebaliknya di kawasan pemukiman Menteng, Jakarta Pusat yang makmur, tindak kriminal minim terjadi.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV