> >

Bagaimana Warga Jabodetabek Antisipasi Banjir? - AIMAN

Aiman | 12 Januari 2020, 18:02 WIB

Menurut Kordinator Pusat Bencana Lingkungan UI Jan Sopaheluwakan, lebih dari ratusan setu tidak berfungsi atau tidak terawat. Setu-setu tersebut berfungsi untuk menanggulangi air luapan yang mengalir sepanjang Jabodetabek, dan jumlahnya semakin berkurang seraya kebutuhan lahan yang bertambah untuk permukiman atau pusat perbelanjaan. Dalam realitanya, kondisi tanah Jabodetabek yang semakin menurun memicu banjir dan setu-setu tersebut membantu mengurangi luapan air.

Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono bertemu dengan Kordinator Pusat Bencana Lingkungan UI Jan Sopaheluwakan untuk mengetahui bagaimana kondisi Jabodetabek yang setiap tahun menghadapi banjir.

Warga Jakarta dan sekitarnya siap-siap antisipasi banjir setiap memasuki musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, curah hujan pada 1 Januari 2020 lalu mencapai hingga 377 mm/ hari. Curah hujan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia sejak abad 19, tahun 1866.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa fokus mereka saat ini ialah membantu warga yang terkena banjir, dan juga meminta warga untuk mengantisipasi jika ada banjir susulan. Bagaimana warga Jabodetabek mengantisipasi diri memasuki musim penghujan dengan perubahan iklim yang ekstrim?
Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menelusuri apa yang harus dilakukan oleh warga ataupun pemerintah terkait banjir Jabodetabek.

#AIMAN

Penulis : Yudho-Priambodo

Sumber : Kompas TV


TERBARU