Banjir Solok, Korban Mulai Terserang ISPA
Berita kompas tv | 30 November 2019, 16:14 WIBBencana banjir dan longsor, yang terjadi sejak sepekan terakhir, membuat pemerintah kabupaten berencana memindahkan warga dari kawasan rawan bencana. Sementara, korban banjir bandang di kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, yang berada di pengungsian, mulai terserang penyakit.
Pemerintah kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menilai wilayah jorong sapan salak dan jorong manggih, sebagai kawasan rawan yang harus diwaspadai. Untuk itu, pemerintah tengah mencari lahan untuk memindahkan sekitar136 keluarga.
Banjir bandang, melanda kawasan ini, pada minggu malam lalu dan merusak 25 unit rumah warga di kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan.
Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan 4 jembatan putus, dan lebih dari seratus warga masih mengungsi. Salah satu yang menjadi lokasi pengungsian darurat, adalah gedung balai adat. hampir satu pekan warga bertahan.
Namun, tak hanya kebutuhan pokok yang mereka butuhkan. Trauma dan lingkungan yang tidak nyaman membuat kesehatan para pengungsi mulai menurun. Seperti yang dialami korban banjir bandang di kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Mereka mulai terserang penyakit seperti diare, mag akut, hingga infeksi saluran pernapasan.
Pasca-banjir bandang, petugas gabungan masih kesulitan, untuk menyalurkan bantuan bagi warga Jorong Manggih, Solok Selatan. petugas terus menuju daerah yang terisolasi, dengan melintasi longsoran dan menyusuri anak sungai, untuk mencapai lokasi, petugas harus melintasi 4 titik longsor, naik turun bukit, dan menyusuri anak sungai. Butuh waktu tiga jam, dari Jorong Sapan Salak, hingga tiba di Jorong Manggih.
Dari 23 keluarga yang masih bertahan, 30 jiwa di antaranya adalah anak anak, dan saat ini para pengungsi sangat membutuhkan bantuan makanan, selimut, perlengkapan bayi, obat obatan dan air bersih.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV