Aktivis KontraS Dilaporkan Satpam Fairmont, Usman Hamid: Kita Siapkan Pembelaan
Peristiwa | 17 Maret 2025, 10:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan akan melakukan pembelaan untuk KontraS yang dilaporkan satpam Hotel Fairmont karena menggeruduk dan masuk dalam ruang rapat Panitia Kerja (Panja) yang membahas tentang Revisi Undang-Undang TNI secara tertutup.
“Kita menyiapkan strategi pembelaan termasuk juga mendesak pihak kepolisian untuk menghentikan cara-cara seperti ini,” ucap Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (17/3/2025)
Bagi Koalisi Masyarakat Sipil, kata Usman, laporan terhadap aktivis KontraS jelas sekali usaha untuk membungkam kritik publik. Padahal apa yang dilakukan aktivis KontraS dalam rapat Panja Revisi UU TNI adalah bentuk kritik agar DPR membahasnya secara terbuka.
Baca Juga: KemenPPPA Beri Pendampingan Psikososial Korban Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada
“Setidak-tidaknya kami ingin tetap fokus pada substansi penolakan RUU TNI, terutama pasal-pasal yang memang bermasalah. Jadi kami juga tidak ingin kemudian perhatiannya beralih dari masalah RUU TNI ke masalah pelaporan pidana di kepolisian,” ungkap dia.
“Kami mengerti yang memberikan laporan itu adalah karyawan keamanan dari Fairmont, mungkin disuruh, mungkin saya tidak tahu ya, tetapi saya kira ini adalah bagian dari cara-cara lama untuk meredam suara-suara kritis masyarakat terhadap sebuah kebijakan,” lanjut Usman Hamid.
Sebelumnya, Panitia Kerja Revisi Undang-undang TNI melakukan pembahasan Revisi UU Nomor 34 secara tertutup di Hotel Fairmont pada Sabtu-Minggu pekan lalu. Pelaksanaan secara tertutup itu kemudian memicu tiga aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil masuk ke dalam ruang dilaksanakannya pembahasan dan meminta dihentikan serta dilakukan secara terbuka melibatkan publik.
Baca Juga: JA Mengaku Kejagung Lakukan yang Terbaik Usut Korupsi Pertamina: Ini Bukti Negara Masih Ada
Namun upaya ketiga aktivis itu kemudian direspons dua staf berbaju batik dengan mendorong keluar hingga terjatuh.
“Kami menolak adanya pembahasan di dalam. Kami menolak adanya dwifungsi ABRI," teriak Andrie. "Hentikan pembahasan dwifungsi RUU TNI, hentikan, hentikan bapak ibu,” pinta Aktivis KontraS Andrie Yunus.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV