> >

Guru Besar UGM Sebut Penghematan Anggaran Cenderung Timpang karena Sentuh Sektor Layanan Publik

Peristiwa | 15 Februari 2025, 06:00 WIB
Guru Besar UGM Sebut Penghematan Anggaran Cenderung Timpang karena Sentuh Sektor Layanan Publik
Ilustrasi mahasiswa. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, efisiensi anggaran perguruan tinggi dilakukan terhadap bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN). Namun, Langkah itu tidak boleh sampai mempengaruhi kenaikan biaya pendidikan atau UKT. (Sumber: gramedia.com)

Terlebih, menurutnya, efisiensi saat ini sangat sulit dilakukan mengingat profil kabinet yang membengkak.

Ia menyebutkan, hal itu berdampak besar pada anggaran yang kini naik hampir dua kali lipat daripada anggaran tahun sebelumnya yang hanya memiliki 34 kementerian.


Kabinet akan tetap menyedot dana yang besar. Ia memberikan contoh, menteri dan wakil menteri memiliki jatah tunjangan yang tidak terlalu berbeda. Wakil menteri bahkan mendapatkan 85% tunjangan dari jabatan menteri.

“Kenyataanya menteri dan wakil menteri yang kita miliki sudah banyak, apalagi ditambah dengan staf khusus yang terus bertambah, sudah pasti akan menyedot anggaran. Terlebih, banyak dari staf khusus ini tidak berhubungan langsung dengan misi dari Kementerian dan tidak selalu meningkatkan kinerja pemerintahan yang bersangkutan,” paparnya.

Baca Juga: Angkat Stafsus di Tengah Efisiensi Anggaran, Kemenhan Sebut Prosesnya Sudah dari Jauh Hari

Seperti diketahui, upaya penghematan anggaran pemerintah ini menyasar banyak kementerian lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU