Psikolog Ungkap Dampak Menghukum Anak Duduk di Lantai karena Nunggak SPP
Peristiwa | 14 Januari 2025, 21:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog klinis dari Analisa Personality Development Center (APDC) Indonesia, Pramudita Tungga Dewi, S.Psi, M.Psi mengatakan hukuman dengan metode yang tidak tepat dapat berdampak terhadap psikologi anak.
Pramudita menanggapi peristiwa seorang siswa kelas 4 SD di Medan, Sumatera Utara yang dihukum seorang guru dengan cara duduk di lantai saat jam belajar, karena menunggak uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.
Menurut dia, hukuman duduk di lantai tersebut tidak tepat, karena kesalahan bukan dilakukan siswa tersebut. Selain itu, hukuman tersebut dapat menimbulkan trauma dan mempengaruhi kepercayaan diri anak.
"Hukuman tidak tepat yang telah diberikan kepada siswa ini dapat membuat siswa yang bersangkutan mengalami trauma dan berdampak pada berbagai aspek psikologis pada dirinya, seperti kepercayaan diri, self esteem, motivasi, dan hubungan sosialnya," ujarnya, Selasa (14/1/2025), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Siswa Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, Mendikdasmen: Muliakan Murid, Guru, dan Ilmu
Pramudita mengatakan, dalam ilmu psikologi, hukuman memang merupakan salah satu metode untuk membentuk perilaku anak.
"Dalam psikologi behavioristik, reward (hadiah) and punishment (hukuman) memang merupakan metode yang efektif untuk membentuk perilaku anak agar dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan, namun dengan catatan jika hukuman dilakukan dengan metode yang tepat," paparnya.
Hakikat pemberian hukuman, lanjutnya, adalah untuk mengurangi perilaku negatif seseorang agar tidak melakukan kesalahan berulang dan dapat merubah perilakunya ke arah yang lebih positif.
Sementara dalam kasus ini, dia melihat tidak ada kaitan antara hukuman dan efek jera. Sebab, hukuman yang diberikan dikabarkan hanya karena siswa tersebut belum membayar SPP.
Pramudita mengkhawatirkan, siswa yang dijatuhi hukuman ini tidak lagi memiliki rasa percaya diri, bahkan bisa berujung depresi.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com