Megawati Minta Seluruh Kader yang Tak Cocok dengan PDIP Silakan Keluar, Bukan Terus Plintat-plintut
Politik | 10 Januari 2025, 17:35 WIBJAKARTA, KOMPAS TV – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengungkapkan rasa lelahnya dalam menangani kader partai yang dinilainya tidak memiliki loyalitas dan jati diri dalam berpolitik.
Megawati meminta kader yang merasa tidak cocok dengan visi partai untuk segera keluar.
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya pada peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Megawati Tak Sangka Pasangan Ganjar-Mahfud Kalah di Pilpres 2024: Gile, Rekayasa dari Mana nih?
"Ibu minta seluruh yang mendengarkan omongan ibu, kalau enggak cocok sama PDIP, keluar saja, gampang! Bukannya terus plintat-plintut. Aku tuh capek tahu enggak ngurusin orang plintat-plintut," ujar Megawati.
Megawati menyarankan agar kader yang tidak memiliki ketegasan itu memilih partai lain.
Menurutnya, banyak pilihan partai di Indonesia, dan PDIP membutuhkan kader yang benar-benar berkomitmen pada perjuangan rakyat.
"Tegas saja, cari partai lain. Ada berapa sih partai sekarang? Bukan cuma yang KIM (Koalisi Indonesia Maju) saja," katanya.
Megawati mengingatkan, bergabung dengan PDIP bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.
Ia menegaskan, kader partai harus memiliki komitmen berjuang bersama-sama mengatasi masalah rakyat.
"Kader PDI Perjuangan itu harus punya keberanian dan semangat perjuangan untuk rakyat. Kalau hanya cari untung, ini bukan tempatnya," ujar Megawati.
Sebelumnya, PDIP mencatat 27 kader yang dipecat terkait dengan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (17/12/2025), sebanyak 27 nama tersebut di antaranya ada nama Effendi Simbolon hingga Joko Widodo (Jokowi).
Secara terperinci, terdapat 17 kader yang dipecat lantaran melanggar etik partai karena maju Pilkada 2024 dari partai lain.
Sebanyak 17 nama dimaksud yakni Lalu Budi Suryata (asal daerah Nusa Tenggara Barat/NTB); Putu Agus Suradnyana dan Putu Alit Yandinata (Bali), Muhammad Alfian Mawardi (Kalimantan Tengah); Hugua (Sulawesi Tenggara); Elisa Kambu (Papua Barat Daya); John Wempi Wetipo dan Willem Wandik (Papua Tengah); serta Suprapto (Sorong, Papua Barat Daya).
Berikutnya, Gunawan H.S. (Malang, Jawa Timur); Heriyus (Murung Raya, Kalimantan Tengah); Ery Suandi (Karimun, Kepulauan Riau); Fajarius Laia (Nias Selatan, Sumatera Utara); Mada Marlince Rumaikewi (Mamberamo Raya, Papua); Feri Leasiwal (Pulau Morotai, Maluku Utara); Lusiany Inggilina Damar (Halmahera Barat, Maluku Utara); serta Dorthea Gohea (Nias Selatan, Sumatera Utara).
Selain itu, ada tujuh kader yang dipecat dan melanggar etik partai lantaran tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan.
Yakni Weski Omega Simanungkalit serta Arimitara Halawa, Camelia Neneng Susanty Sinurat, dan Sihol Marudut Siregar (Tapanuli Tengah, Sumatera Utara).
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV